REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pejabat tinggi Cina menegaskan sikap Beijing yang ingin membantu perkembangan Afrika. Cina tak ingin membebankan Afrika dengan tumpukan utang.
Presiden Cina Xi Jinping menjanjikan 60 miliar dolar AS kepada negara-negara Afrika pada pembukaan forum Cina-Afrika pada Senin (10/9) kemarin.
Tawaran itu sesuai dengan besaran dana yang disampaikan pada pertemuan puncak terakhir di Johannesburg pada 2015.
"Jika kita melihat lebih dekat negara-negara Afrika yang memiliki banyak utang, Cina bukanlah kreditur utama mereka," ujar utusan khusus untuk Afrika, Xu Jinghu, dalam konferensi pers yang dilansir laman Reuters, Jumat (14/9).
"Tidak masuk akal dan tidak berdasar untuk mengalihkan kesalahan ke Cina karena masalah utang," kata dia menambahkan.
Baca juga, Venezuela Hadapi Krisis Ekonomi, Maduro Minta Bantuan Cina.
Menurut Xu, sesuai dengan arahan Presiden Xi Jinping, Cina akan menggunakan studi kelayakan guna memilih proyek yang bisa benar-benar membantu negara Afrika mencapai pembangunan berkelanjutan. Cina juga tak ingin membebani Afrika dengan utang atau kesengsaraan keuangan lainnya.
"Kita perlu memperhitungkan fluktuasi situasi ekonomi internasional, semisal menaikkan biaya pembiayaan untuk negara-negara Afrika ini, dan sebagian besar dari mereka bergantung pada ekspor bahan mentah, harga yang di pasar internasional telah turun," ujar Xi.
Xi juga mengatakan, utang pemerintah dari pinjaman tanpa bunga Cina yang jatuh tempo pada akhir tahun akan dihapuskan bagi negara-negara Afrika yang paling kekurangan.
Negara-negara Afrika juga telah mencoba mengekspor lebih banyak barang jadi ke Cina ketimbang bahan mentah yang kemudian diproses oleh Cina.