REPUBLIKA.CO.ID, KAROLINA -- Badai tropis Florence yang melanda utara dan selatan Karolina menewaskan delapan orang. Badai itu menimbulkan hujan deras yang menyebabkan banjir.
Para pejabat mengatakan setidaknya tujuh orang tewas akibat badai di negara bagian itu. Namun pihak berwenang di Karolina Selatan melaporkan satu korban tewas lagi. Pejabat itu mengatakan seorang wanita tewas saat kendaraannya menabrak pohon tumbang. "Ini adalah peristiwa topan yang diikuti dengan peristiwa banjir," kata Gubernur Karolina Selatan Henry McMaster.
Banjir melanda berbagai wilayah. Korban selamat dievakuasi menggunakan perahu dan helikopter. Sementara puluhan ribu lainnya berdiam diri di tempat penampungan. Banyak jalanan ditutup. Pihak berwenang memperingatkan risiko tanah longsor, tornado dan banjir bandang.
Bendungan dan jembatan juga dalam keadaan bahaya karena sungai dan anak sungai meluap. Pada Sabtu sore, sekitar 752 ribu rumah dan perusahaan harus hidup tanpa listrik di utara Karolina. Sementara itu ,119 ribu rumah di selatan Karolina juga tanpa listrik.
Penjaga Pantai AS Michael Himes mengatakan awak helikopter telah melakukan belasan misi di pantai utara Karolina. Mereka membantu menyelamatkan 50 orang dan delapan hewan peliharaan. Pada Sabtu sore, National Hurricane Center (NHC) mengatakan Florence memiliki kecepatan angin 45 mil per jam. Badai itu terletak sekitar 60 mil sebelah barat Myrtle Beach, selatan Karolina.
NHC mengatakan badai akan menimbulkan hujan di sepanjang daerah pesisir Karolina dan di barat daya Virginia. Di Fayetteville, sebuah kota di utara Karolina yang berpenduduk sekitar 210 ribu orang, pihak berwenang meminta ribuan warga di dekat Sungai Cape Fear dan Little River untuk mengungsi karena risiko banjir. "Jika Anda menolak untuk pergi selama evakuasi wajib ini, Anda perlu melakukan hal-hal seperti memberitahu keluarga terdekat Anda karena hilangnya nyawa sangat-sangat mungkin," kata Wali Kota Mitch Colvin pada konferensi pers.
Badai Florence mendarat pada Jumat dekat Wilmington, sebuah kota berpenduduk 120 ribu orang yang berada di antara garis pantai Atlantik Utara dan Sungai Cape Fear. Pada Sabtu, jalan-jalannya dipenuhi dengan ranting pohon dan puing-puing lainnya. Listrik tetap berfungsi di sebagian besar kota, yang dikenal dengan rumah-rumah mewah bersejarahnya.