REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kedutaan Besar Iran di Paris dirusak oleh kelompok tidak dikenal. Seorang pejabat polisi setempat mengatakan pada Sabtu (15/9) bahwa pelaku pengrusakan bukanlah berasal dari kelompok tertentu.
Namun, Kementerian Luar Negeri Iran menuduh pelaku sebagai ekstremis dan mengkritik tanggapan yang begitu lambat dari pihak berwenang Paris. Kantor berita resmi Iran IRNA melaporkan para pemrotes berusaha menyerang kedutaan pada Jumat (14/9).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi mengatakan para petugas tidak tiba dengan cepat setelah kerusakan dilaporkan terjadi. Dia mengatakan, para pembuat onar adalah anggota organisasi ekstremis. Namu,n dia tidak merinci nama kelompok itu. "Adalah penting bagi pemerintah Prancis untuk mengambil langkah-langkah serius untuk melindungi misi diplomatik Iran di negara itu," kata Ghasemi.
Sementara itu, seorang juru bicara polisi Paris mengatakan seorang pelaku melemparkan benda dan memecahkan jendela di kedutaan. Dia mengaku belum mengetahui motif atau identitas orang-orang di luar kedutaan. Juru bicara itu mengatakan petugas telah mengintrogasi 12 orang terkait insiden itu. Tetapi tidak ada satupun yang ditahan karena pihak kedutaan tidak mengajukan tuntutan. Namun, Ghasemi mengatakan beberapa tersangka telah ditangkap.
Iran meminta pemerintah Prancis untuk menuntut dan menghukum mereka. Teheran melakukan penyelidikan sendiri atas keributan itu karena kedatangan polisi Paris yang diduga begitu lambat.
Baca: Suriah Tembak Jatuh Rudal Israel Dekat Bandara Damaskus