Ahad 16 Sep 2018 13:00 WIB

Moon Jae-in dan Kim Jong-un akan Bertemu di Pyongyang

Pejabat Korsel berdatangan ke Pyongyang untuk persiapkan pertemuan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengangkat tangan mereka setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).
Foto: Korea Summit Press Pool via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengangkat tangan mereka setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebanyak 93 pejabat Korea Selatan terbang ke Korea Utara. Dilansir dari KBS, Ahad (16/9), kedatangan para pejabat Korea Selatan ini untuk mempersiapkan pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Tim advance yang terdiri dari pejabat pemerintahan, staf teknologi, dan wartawan menyeberangi perbatasan Korea. Mereka memulai perjalanan melalui stasiun kereta Dorasan.

Sekretaris Presiden bidang Unifikasi Suh Ho memimpin tim tersebut. Di kantor perbatasan, ia mengatakan pertemuan itu sudah dinantikan kedua negara dalam waktu lama. Dalam tiga hari tim tersebut sudah akan memastikan semua persiapan selesai dilakukan.

Moon Jae-in akan terbang ke Pyongyang pada hari Selasa (18/9) sampai Kamis (20/9) untuk pertemuan ketiganya dengan Kim Jong-un. Moon rencananya menggunakan rute langsung melewati Laut Kuning menuju Pyongyang.

Kim Jong-un melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada  April lalu. Ia juga sudah melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Juni di Singapura.

Pertemuan di Pyongyang itu kabarnya akan membahas denuklirisasi Korut. Kedua negara yang berperang sejak 1958 tersebut kian membaik sejak pertemuan Moon dan Kim pada April lalu. Korut yang kini fokus pada misi perdamaian dan pembangunan ekonomi tidak pernah lagi melakukan uji coba misil berkekuatan nuklir mereka seperti tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement