REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sekitar 64 orang dinyatakan tewas akibat badai Mangkhut yang menerjang Filipina. Dilansir dari Chanel 4, Senin (17/9), ada 40 orang, sebagian besar pekerja tambang yang terjebak longsor di sebelah utara Filipina.
Sebelumnya diberitakan ada 25 orang tewas karena badai Mangkhut. Data korban terus bertambah sejak pagi tadi. Karena awalnya dikabarkan hanya ada 12 orang yang meninggal karena bencana alam ini.
Penasihat Presiden Filipina Francis Tolentino mengatakan, korban tewas tersebut kebanyakan berasal dari Provinsi Nueva Vizcaya yang memiliki banyak irigasi dan sejarah panjang dengan tanah longsor. Dua puluh orang meninggal di daerah Cordillera, pulau utama Kepulauan Luzon. Empat korban tewas lainnya berada di Provinsi Nueva Vizcaya.
Tolentino melanjutkan, korban lainnya karena tertimpa pohon tumbang di Provinsi Ilocos Sur. "Laporan dari area lain di sebelah utara Luzon yang terhantam badai ini masih terus diikuti," kata dia, Ahad (16/9).
Kematian 20 orang di Cordillera juga dikonfirmasi oleh petugas keamanan sipil setempat Emmanuel Salamat. Salamat mengatakan, polisi sudah melaporkan ada 20 orang korban tewas di sana.
Badai Mangkhut kabarnya juga menghantam sebelah selatan Cina dengan hujan deras dan angin berkecepatan ratusan kilometer per jam. Lebih dua setengah juta orang sudah dievakuasi dari rumah mereka. Pemerintah Cina pun sudah menyatakan bencana darurat.