Senin 17 Sep 2018 06:06 WIB

Raja Salman Bahas Timur Tengah dengan Sekjen PBB

Ethiopia dan Eritrea dilaporkan akan tanda tangani perjanjian damai di Jeddah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Raja Salman
Foto: Reuters
Raja Salman

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Raja Salman Bin Abdulaziz bertemu dengan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Gutteres. Seperti dilansir dari Gulf Today, Senin (17/9), pertemuan tersebut kabarnya membahas tentang perdamaian dunia dan stabilitas di Timur Tengah. Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Al Salam.

Sebelumnya keduanya berencana membahas persoalan regional dan internasional. Pada Jumat (14/9) lalu Arab News melaporkan Raja Salman dan Guterres akan menandatangani perjanjian damai antara Ethiopia dan Eritrea di Jeddah.

Dua negara yang telah berperang selama 20 tahun mengumumkan perjanjian damai dua bulan yang lalu. Kedua negara tersebut sudah berperang sejak Mei 1998 ketika serangkaian insiden bersenjata yang mengakibatkan beberapa pejabat Eritrea tewas di Badme, pada 6 Mei 1998.

Kekuatan militer Eritrea mulai memasuki wilayah Badme sepanjang perbatasan kedua negara di utara Trigay Region. Sejak saat itu Ethiopia dan Eritrea berperang untuk menjaga perbatasan wilayah masing-masing.

Ethiopia dan Eritrea kabarnya menghadiri perjanjian damai di Arab Saudi. Sebagai tuan rumah Raja Salman mengundang Sekjen PBB Antonio Guterres dan Ketua Komisi Persatuan Afrika Moussa Faki Mahamat.

Pemimpin Ethiopia dan Eritrea membuka kembali dua perbatasan masing-masing negara setelah 20 tahun. Dibukanya pintu perbatasannya menjadi penanda kedua negara siap bekerja sama dalam bidang perdagangan.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan Presiden Eritrea Isaias Afwerki menandatangani perjanjian damai pada bulan lalu. Mengakhiri konflik yang berdarah.

Eritrea meraih kemerdekaan dari Ethiopia pada awal 1990-an. Tapi kedua terus berperang sejak saat itu. Pada 2002 untuk menyelesaikan konflik tersebut PBB menyarankan perbatasan demarkasi tapi Ethiopia menolaknya. Lin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement