REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) Anwar Gargash mengatakan sekitar 18 bulan setelah Kuartet Arab memutuskan hubungan dengan Qatar masih tak ada penyelesaian yang terlihat.
Merujuk kepada wawancara oleh mantan perdana menteri Qatar Hamad bin Jassim Ath-Thani dengan France 24 pada Senin pagi (18/9), Gargash mengatakan di akun Twitternya bahwa "saya sependapat ... bahwa masih belum ada penyelesaian bagi krisis negerinya". Di dalam wawancara tersebut, Ath-Thani, perdana menteri Qatar dari 3 April 2007 sampai 23 Juni 2013, mengatakan ia kecewa terhadap Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman As-Saud yang ia katakan "tidak mendapat cukup penjelasan".
Gargash, sebagaimana dilaporkan Xinhua, mengatakan ia kira Ath-Thani "bukan dalam posisi untuk memberi saran kepada Riyadh dan pemimpinnya". Pada 5 Juni tahun lalu, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik serta ekonomi dengan Qatar.
Keempat negara itu menuduh Qatar mendukung terorisme dan merusak kestabilan wilayah tersebut. Namun, Doha telah membantah tuduhan itu, dan menyebutnya "tidak adil" dan "tidak berdasar".