REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat menewaskan sedikitnya empat orang di Filipina tengah. Puluhan orang diyakini masih terperangkap di rumah mereka akibat bencana tersebut.
Empat orang yang terperangkap di dekat tambang batu kapur di pinggiran Kota Naga di pulau utama Cebu berhasil diselamatkan. "Tanah longsor mengubur sekitar 20 hingga 24 rumah dan semua orang di dalamnya terperangkap," kata pejabat polisi daerah Debold Sinas kepada wartawan.
Dewan kota Carmelino Cruz mengatakan kepada saluran berita ANC bahwa tim penyelamat mencari sekitar 50 hingga 80 orang. "Tanahnya masih goyah. Sesekali kamu akan mendengar getaran," kata Cruz.
Hujan lebat yang terjadi akibat Topan Mangkhut menyebabkan lebih dari 100 tanah longsor, sebagian besar di wilayah Cordillera yang bergunung di pulau utama Luzon. Korban tewas badai di seluruh negeri mencapai 88 orang, sebagian besar dari tanah longsor.
Upaya pemulihan sedang dilakukan di Itogon, sebuah lokasi penambangan kecil. Di lokasi itu ditemukan 21 korban tewas pada Rabu malam waktu setempat. Sebagian besar korban adalah penambang.
Tim penyelamat yang sedang melakukan pencarian untuk 53 orang mengatakan hanya ada sedikit kemungkinan untuk menemukan korban selamat. Menurut media setempat, pada Kamis tim mendengar suara teriakan dari bawah reruntuhan.
"Saya sedang tidur ketika saya mendengar suara keras," kata Vhann Quisido, korban selamat dari bencana itu. Ia menyaksikan sendiri saat tanah longsor menghancurkan rumahnya.