Kamis 20 Sep 2018 20:43 WIB

Moon Ungkap Hasil Pertemuannya dengan Kim Jong-un

Banyak kesepakatan yang tak ditulis dalam deklarasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bersalaman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang, Rabu (19/8).
Foto: Pyongyang Press Corps Pool via AP
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bersalaman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang, Rabu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menjadi langkah kedua negara melakukan kerja sama lebih intensif.

Moon dan Kim Jong-un menandatangani deklarasi bersama di pertemuan ketiga mereka di Pyongyang. Tapi Moon mengatakan, banyak kesepakatan yang akhirnya tidak dituliskan dalam deklarasi tersebut.

"Ada hal-hal yang kami setujui secara lisan dan hal-hal itu tidak berakhir dalam deklarasi bersama," kata Moon, di Seoul seperti dilansir dari Yonhap, Selasa (20/9).

 

Deklarasi bersama itu berisi misi kedua negara untuk menciptakan perdamaian bebas nuklir, berkerja sama menurunkan ketegangan militer dan mendorong pertukaran lintas-batas serta kerja sama yang baik lagi. Tidak hanya eksekutif tapi kedua negara juga akan melakukan kerja sama antar badan legislatif.

"Kami sepakat untuk mengadakan pertemuan parlemen (antar kedua negara) dan kami juga setuju untuk mendorong berbagai pertukaran di tingkat pemerintah kota," tambah Moon.

Baca juga, Kim Jong-un akan Kunjungi Korsel.

Untuk bisa sepenuhnya mengoperasikan fasilitas yang mempertemukan kedua keluarga yang terpisah karena Perang Korea di Gunung Kumgang, Moon telah meminta Kim Jong-un untuk mencabut penyitaan aset Korea Selatan di daerah tersebut. Moon mengatakan, Kim Jong-un pun telah menyetujui hal itu.

Pada 2008 sebuah proyek pariwisata dibatalkan setelah salah seorang turis Korsel terbunuh oleh salah satu tentara Korut. Sejak saat itu semua aset Korsel di sana disita Korut.

Korsel dan Korut pun sepakat untuk membuat sebuah fasilitas permanen di Gunung Kumgang. Fasilitas tersebut digunakan sebagai tempat pertemuan keluarga yang terpisah selama Perang Korea 1955 sampai 1958.

Moon juga menyampaikan Kim Jong-un juga menerima permintaannya untuk memperlihatkan aset budaya Korea pada pameran perayaan 1.100 tahun Dinasti Goryeo di Korsel. Moon menekankan kedua negara telah membuka era komunikasi yang konstan.

Ia juga menyinggung kantor perhubungan kedua negara yang akan dibangun di perbatasan. Moon menambahkan, Kim berjanji akan datang ke Seoul pada 2018 ini yang artinya tidak hanya pertemuan rutin antarkedua negara tapi juga sebagai tanda kesungguhannya melakukan komunikasi lintas-batas.

Moon mengatakan untuk melaksanakan perjanjian-perjanjian dalam pertemuan itu Korsel dan Korut akan segera meluncurkan badan antar-pemerintah. Ia juga berjanji pejabat tinggi kedua negara akan segera melakukan pertemuan untuk membentuk badan antar-pemerintahan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement