REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Israel sedikitnya telah menewaskan 183 demonstran Palestina sejak Great Return March di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel pada 30 Maret. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Gaza, Jumat (21/9).
Dalam sebuah pernyataan dilansir di laman Al Jazeera, kementerian tesebut menyebut ada 32 anak dan dua wanita yang menjadi korban.
Sekitar 20.160 orang Palestina terluka dalam periode yang sama. Sebanyak 540 orang terluka karena peluru karet, 5.039 orang terkena amunisi berat, 6.100 orang terluka karena peluru dan artileri. Sementara sisanya terkena gas air mata.
Di antara korban luka, sebanyak 443 orang menderita luka serius. Warga Palestina terus bersatu di zona penyangga hampir setiap hari. Merekqa menuntut hak kembalinya Palestina yang menjadi rumah mereka.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade Israel di Jalur Gaza yang sudah terjadi 11 tahun. Ulah Israel ini menghancurkan kantong ekonomi pesisir dan merampas banyak komoditas dari lebih dari dua juta penduduk.