Sabtu 22 Sep 2018 15:12 WIB

Venezuela Krisis, AS akan Jatuhkan Sanksi Lanjutan

Sanksi akan diberikan ke elite-elite Venezuela.

Ikustrasi krisis Venezuela.
Foto: Reuters
Ikustrasi krisis Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Krisis ekonomi sedang menghantam Venezuela.  Amerika Serikat pun tengah menyiapkan serangkaian kebijakan untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Venezuela yang dinilai membuat rakyatnya menderita. 

"Kalian akan mengetahui serangkaian kebijakan yang akan kami putuskan dalam beberapa hari ke depan untuk meningkatkan tekanan terhadap para elite Venezuela, yang membuat rakyat sendiri menderita," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo kepada Fox News pada Jumat (23/9). "Kami bertekad untuk membantu rakyat Venezuela mendapatkan haknya," kata dia.

Dia tidak menjelaskan lebih jauh apa rangkaian kebijakan yang Washington rencanakan. Sementara itu kementerian informasi Venezuela hingga kini tidak membalas permintaan komentar.

Dalam beberapa waktu terakhir, Gedung Putih memang terus memperbanyak sanksi terhadap sejumlah pejabat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Washington menuding, sikap pemerintahan Venezuela yang memenjarakan para pemimpin oposisi, membahayakan Demokrat.

Baca juga,  Venezuela Hadapi Krisis Ekonomi, Maduro Minta Bantuan Cina.

Pada tahun lalu, Washington menjatuhkan sanksi larangan perdagangan surat utang dari Pemerintah Venezuela dan juga perusahaan minyak negara PDVSA. Selain itu mereka juga menerapkan sanksi kepada sejumlah pejabat, termasuk Maduro.

Perekonomian Venezuela tengah diambang kehancuran di bawah kepemimpinan Maduro. Negara itu kini mengalami inflasi tahunan mencapai 200 ribu persen, ditambah kelangkaan bahan makanan dan obat-obatan.

Akibatnya, ratusan ribu warga Venezuela kini harus mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Kolombia, Brasil, dan Peru. Sementara itu pada pekan depan, para pemimpin negara-negara dunia akan bertemu dalam agenda Sidang Umum PBB di New York.

Maduro tidak menghadiri pertemuan itu sejak 2015 dan mengaku akan mengulanginya pada tahun ini karena alasan keamanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement