REPUBLIKA.CO.ID, DAR ES SALAAM -- Pihak berwenang Tanzania pada Ahad (23/9) menyatakan jumlah yang meninggal akibat feri terbalik di Danau Victoria meningkat menjadi 224 orang. Manajer kapal itu ditahan untuk diperiksa.
Kapal tambang itu, MV Nyerere, tenggelam pada Kamis (20/9) malam. Kapal tersebut karam hanya beberapa meter dari dermaga di Ukerewe, pulau terbesar di danau tersebut.
Menteri Pekerjaan, Pengangkutan dan Komunikasi Isack Kamwelwe kepada penyiaran negara TBC menyatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi 224 orang pada Ahad petang. Penyebab pasti musibah itu belum diketahui secara pasti tapi pejabat menyatakan penyelidikan awal menunjukkan kapal tambang itu membawa lebih banyak orang daripada yang diizinkan secara hukum.
Keterangan awal menyatakan jumlah penumpang sekitar 300 orang. Kecelakaan kapal di danau Victoria, yang terbagi oleh negara Afrika timur; Uganda, Tanzania dan Kenya, sering terjadi akibat kelonggaran aturan keamanan, penegakan hukum lemah dan tua serta kapal tidak dirawat dengan baik.
Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengatakan kepada TBC bahwa pejabat terlibat dalam pengelolaan kapal tambang itu telah ditahan. "Pemerintah akan membentuk satuan penyelidikan khusus ahli, yang akan menyelidiki sumber kecelakaan itu dan tindakan hukum terhadap semua yang terlibat dalam menyebabkan musibah tersebut," katanya.
Regu pencarian dan penyelamatan mencoba membalik kapal, yang perutnya berada di permukaan air, kembali ke kedudukan normal sehingga dapat ditarik ke dermaga. Jenderal Venance Mabeyo, kepala tentara, menyatakan itu bisa memakan waktu dua hingga tiga hari.
Sedikit-dikitnya, 38 orang diselamatkan dari laut itu, kata Jonathan Shana, komandan kepolisian daerah Mwanza, kepada Reuters lewat telepon pada pekan lalu. Jumlah tepat penumpang kapal tambang itu sulit didapatkan karena awak dan peralatan hilang, kata pejabat pada pekan lalu.
Tanzania dilanda sejumlah bencana besar kapal tambang dalam beberapa tahun belakangan. Sedikit-dikitnya, 500 orang tewas akibat feri terbalik di danau Victoria pada 1996. Pada 2012, 145 orang tewas sesudah feri karam di lepas pantai Zanzibar, kepulauan Tanzania di samudera Hindia.
Baca juga, Cerita Mereka yang Selamat dari Kapal Feri Maut Tanzania