REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan ia akan mengambil kesempatan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tahun ini untuk membahas pelanggaran internasional yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy, Rouhani mengatakan atmosfir Sidang Umum tahun ini akan berbeda.
"Di pertemuan ini tujuan kami untuk menjelaskan kebijakan Iran di regional dan seluruh dunia," kata Rouhani, seperti dilansir dari Iran Front Page, Senin (24/9).
Sidang Umum PBB biasanya dilakukan pada Selasa pekan ketiga bulan September. Tahun ini akan dilaksanan pada tanggal 25 September 2018. Di Sidang Umum tersebut Rouhani rencananya akan membahas tentang penarikan diri dari kesempatan nuklir Iran.
"Sayangnya, Amerika telah menolak untuk memenuhi banyak kewajiban mereka kepada seluruh dunia, termasuk yang ada di bawah JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action), dan (pertemuan) ini kesempatan kami untuk menjelaskan pelanggaran dan penerobosan aturan internasional yang mereka lakukan," katanya.
Pada 13 Oktober 2017, di bawah pemerintahan Donald Trump AS menarik diri dari JCPOA atau yang lebih dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran. Kesepakatan itu adalah sebuah perjanjian di Vienna pada 14 Juli 2015 antara Iran dengan lima anggota permanen PBB yakni Cina, Perancis, Rusia, Inggris, Amerika ditambah Jerman dan Uni Eropa.
Dalam kesepakatan itu, Iran setuju untuk mengurangi persedian uranium mereka hingga 98 persen. Mereka juga mengurangi dua per tiga penggunaan gas sentrifugi. Selama 15 tahun ke depan, Iran hanya akan menambah jumlah uranium 3,6 persen.
Tapi AS keluar dari kesepakatan tersebut pada bulan Mei lalu dan memberikan sanksi ekonomi kepada Iran. Washington juga tengah berusaha untuk menghambat perdagangan internasional dan perdagangan minyak Iran.
Trump yang menjadi Presiden AS pada Januari 2017 lalu juga rencananya banyak membahas Iran di Sidang Umum tahun ini. Rouhani mengatakan dalam Sidang Umum PBB, ia akan menemui banyak pemimpin dunia dan menghadiri banyak pertemuan di AS.
Baca: Erdogan akan Berlakukan Zona Aman di Suriah