REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan akan membuat organisasi dunia tersebut jadi lebih relevan bagi generasi muda. PBB juga akan membantu memberdayakan mereka.
Saat peluncuran strategi pemuda PBB Youth2030, Guterres mengatakan ia ingin badan dunia itu menjadi pemimpin dalam bekerja sama dengan generasi muda dan memberdayakan mereka. "Memberdayakan pemuda dan memastikan bahwa mereka dapat melaksanakan potensi mereka adalah tujuan penting buat mereka sendiri," kata Guterres, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
"Tapi terlebih lagi, jika kita mau menciptakan dunia yang lebih damai, berkelanjutan dan makmur buat semua, untuk mewujudkan visi Agenda 2030 bagi Pembangunan yang Berkelanjutan, kita memerlukan pemuda untuk memimpin."
Menurutnya, dunia saat ini merupakan tempat tinggal 1,8 miliar pemuda yang berusia antara 10 dan 24 tahun, generasi muda terbesar dalam sejarah.
"Pemuda hari ini menghadapi sangat banyak tantangan, akibat globalisasi, teknologi baru, pengungsian, penyusutan ruang publik, perubahan pasar tenaga kerja dan dampak dari perubahan iklim," katanya.
Dia mengungkapkan lebih dari seperlima pemuda tidak bekerja, memperoleh pendidikan, atau pelatihan. Satu dari empat orang terpengaruh oleh kekerasan atau konflik bersenjata dengan cara yang sama. Jutaan anak perempuan menjadi ibu padahal mereka masih kecil, dan kondisi tersebut mempengaruhi kesehatan mereka serta membuat mereka terkekang dalam lingkaran kemiskinan, katanya.
Gutteres mengungkapkan, pemuda tak termasuk di dalam program pembangunan, diabaikan dalam perundingan perdamaian, tak memiliki tempat untuk memberi suara dan tak memiliki kursi di meja. Pada saat yang sama, pemuda adalah sumber yang luas bagi inovasi, gagasan dan penyelesaian.
Strategi pemuda PBB akan membuka jalur baru untuk melibatkan pemuda dan memperkuat suara mereka, kata Guterres. Ia juga berikrar akan membantu akses mereka ke pendidikan dan layanan kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi mereka melalui pelatihan dan lapangan kerja.
"Kami akan bekerja lebih keras untuk memastikan hak pemuda terpenuhi dan mendorong keterlibatan politik dan kemasyarakatan mereka," ia menambahkan. PBB juga akan memprioritaskan dukungan buat pemuda dalam konflik dan dalam krisis kemanusiaan, termasuk keikut-sertaan mereka dalam proses perdamaian.
Baca: Menlu: Dunia Perlu Lebih Banyak Perempuan Penjaga Perdamaian