REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah kapal feri dari Senegal terbalik di lepas pantai Gambia pada hari ini pada 2002. Setidaknya 971 orang tewas. Hanya 64 orang yang berhasil selamat. Ini menjadikannya sebagai salah satu bencana maritim terburuk sepanjang sejarah.
Seperti dilansir the History, Rabu (26/9), Feri Joola melakukan perjalanan dari Ziguinchor, di Provinsi Casamance di pantai selatan Senegal, ke ibu kota Senegal, Dakar.
Kapal feri buatan Jerman ini telah mulai beroperasi 12 tahun sebelumnya atau pada 1990. Saat kecelakaan terjadi, feri Joola membawa sekitar 1.035 penumpang. Jumlah ini melebihi kapasitas kapal yang hanya 800 penumpang. Rupanya, banyak orang diizinkan naik ke kapal meskipun tidak memiliki tiket.
Joola telah mengalami masalah dengan mesinnya selama perjalanan sebelumnya dari Ziguinchor dan tidak melakukan pelayaran selama hampir satu tahun. Pada 23 September 2002, Joola diperiksa dan diizinkan kembali melakukan pelayaran.
Kapal memiliki peralatan keamanan modern dan dikelola dengan awak berpengalaman, termasuk seorang komandan dengan pengalaman 21 tahun. Tidak ada bukti bahwa nahkoda kapal atau awak kapal bersalah.
Joola terbalik diduga karena angin dan hujan badai yang kuat. Sekitar jam 11 malam, kapal itu terbalik di lepas pantai Gambia. Dalam kegelapan dan badai, upaya penyelamatan hampir tidak mungkin dilakukan. Ratusan dinyatakan hilang. Kemudian, sejumlah mayat muncul di Sungai Gambia.
Presiden Senegal Abdoulaye Wade bertanggung jawab atas tragedi itu. Ia mendeklarasikan tiga hari masa berkabung nasional dan menjanjikan kompensasi kepada keluarga korban.