Rabu 26 Sep 2018 13:10 WIB

Saudi Tolak Tudingan Iran Soal Serangan Pawai Militer

Saudi menegaskan tak ikut campur urusan domestik negara lain.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Evakuasi korban penyerangan bersenjata terhadap massa sipil dan militer pada acara parade militer peringatan Perang Iran-Irak di Ahvaz, Iran, Sabtu (22/9)
Foto: EPA-EFE/BEHRAD GHASEMI
Evakuasi korban penyerangan bersenjata terhadap massa sipil dan militer pada acara parade militer peringatan Perang Iran-Irak di Ahvaz, Iran, Sabtu (22/9)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi membantah telah mendukung orang-orang bersenjata yang menewaskan 29 orang di parade militer di barat daya Iran. Korban tewas, termasuk 12 anggota Garda Revolusi.

Seperti dilansir Aljazirah, Rabu (26/9), pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuding para penyerang dibayar oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Ia berjanji Iran akan menghukum berat orang-orang di balik serangan itu.

"Arab Saudi menolak dan mengutuk tuduhan palsu yang dilakukan para pejabat Iran tentang Arab Saudi mendukung peristiwa yang terjadi di Iran Sabtu lalu," tulis kantor berita Arab Saudi SPA mengutip pernyataan kementerian luar negeri Arab Saudi.

Pernyataan itu mengatakan, Arab Saudi tidak akan mencampuri urusan domestik negara lain. "Rezim Iran, sebaliknya, mencampuri urusan tetangganya dan merupakan sponsor utama terorisme di kawasan itu dan dunia," katanya.

Wakil kepala Pengawal Revolusi Iran juga menuduh Amerika Serikat (AS) dan Israel terlibat dalam serangan itu. Ia meminta kedua negara itu bersiap dengan respons dari Iran.

Baca juga, Parade Diserang, 12 Tentara Garda Revolusi Iran Tewas.

Pengawal Revolusi Iran berjanji untuk membalas serangan Ahvaz. Pada  Sabtu, orang-orang bersenjata menembaki stan para pejabat berkumpul untuk menyaksikan pawai tahunan.

Kementerian intelijen Iran mengatakan Iran telah menangkap 22 orang  terkait serangan itu.  "Kelima anggota kelompok teroris yang berafiliasi dengan kelompok separatis jihad yang didukung oleh negara-negara reaksioner Arab diidentifikasi," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa (25/6).

Ia mengatakan, saat penangkapan tersangka, polisi juga menyita bahan peledak  bersama dengan peralatan militer dan komunikasi. "Sponsor asing dan pendukung aksi teroris ini juga telah diidentifikasi. Informasi lebih lanjut akan diberikan pada mereka saat waktunya," kata pernyataan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement