Jumat 28 Sep 2018 15:22 WIB

Taliban Temui Delegasi Pemerintah Afghanistan Pekan Ini

Pertemuan terjadi jelang anggota parlemen.

Kelompok Taliban mengecam AS gagal menciptakan perdamaian di Afghanistan.
Foto: AP
Kelompok Taliban mengecam AS gagal menciptakan perdamaian di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID,  RIYADH -- Pejabat Taliban mengatakan, perwakilan mereka bertemu dengan delegasi Pemerintah Afghanistan di Arab Saudi pekan ini. Kedua pihak membahas keamanan menjelang pemilihan anggota parlemen bulan depan dan juga pembebasan tahanan terbatas.

Pertemuan itu terjadi kurang dari sebulan sebelum pemilihan pada 20 Oktober mendatang. Proses pemilihan parlemen Afghanistan mengalami penundaan beberapa kali karena kekhawatiran serangan terhadap tempat pemungutan suara dan masa kampanye.

Pemilu yang berjalan lancar dan tanpa kekerasan telah menjadi prioritas utama bagi Pemerintah Afghanistan dan mitra internasionalnya."Mereka meminta kami untuk membantu  melakukan pemilihan yang damai," kata salah satu pemimpin Taliban.

Baca juga, Pertarungan di Afghanistan Siapa Lawan Siapa.

Ia menambahkan, delegasi Afghanistan juga sepakat untuk pembebasan tahanan.  Beberapa tahanan yang menghadapi tuduhan ringan telah dibebaskan. Para pejabat telah membagi tahanan lain menjadi tiga kategori, tergantung pada kepentingan mereka untuk pembebasan di masa mendatang.

Kantor Presiden Ashraf Ghani dan Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar.  Juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid juga belum menyampaikan komentarnya.

Taliban menganggap Pemerintah Afghanistan sebagai rezim tidak sah yang dipaksakan oleh kekuatan asing. Mereka berkeras untuk bernegosiasi hanya dengan Amerika Serikat (AS).  Awal tahun ini, Washington menolak untuk berbicara dengan Taliban. AS mengaku bersedia berpartisipasi dalam pembicaraan perdamaian yang dipimpin Afghanistan.

Perwakilan Taliban mengatakan, pertemuan di Arab Saudi dilakukan setelah rencana  pertemuan lain dengan para pejabat AS gagal.

"Beberapa orang senior kami tidak mendukung pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan karena sampai sekarang kami menyebut mereka boneka dan menolak bertemu dengan mereka. Tapi pertemuan yang kami usulkan dengan Amerika gagal terjadi karena alasan tertentu," kata seorang pemimpin senior Taliban di Qatar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement