REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) akan menerima dana bantuan sebesar 118 juta dolar AS dari sejumlah negara. Bantuan tersebut diberikan karena UNRWA tengah mengalami krisis pendanaan.
Seperti dilaporkan laman Al Araby, Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krahenbuhl mengatakan beberapa negara yang telah menjanjikan bantuan antara lain Kuwait, Jerman, Irlandia, Norwegia, dan Uni Eropa. Prancis pun berjanji memberikan kontribusi pada 2019.
Ia mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan langkah signifikan dalam mengatasi krisis keuangan UNRWA. Sebab ini merupakan krisis pendanaan paling parah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan adanya bantuan sebesar 118 juta dolar AS, UNRWA masih membutuhkan dana sebesar 68 juta dolar AS.
Baca juga, Uni Eropa Tegaskan Dukungan untuk UNRWA.
AS diketahui telah memutuskan menghentikan pendanaan terhadap UNRWA. Keputusan tersebut seketika mengancam eksistensi UNRWA. Sebab AS merupakan penyandang dana terbesar bagi lembaga tersebut, dengan rata-rata kontribusi mencapai 300 juta dolar per tahun.
Saat ini UNRWA tengah berjuang menggalang dana guna menambal kekurangan dana akibat keputusan AS . Penghimpunan dana penting dilakukan agar program dan layanan UNRWA bagi 5 juta pengungsi Palestina tetap berjalan.
Krahenbuhl mengatakan, saat ini UNRWA sedang mencari kemitraan baru dengan berbagai negara, organisasi, serta individu guna menutup defisit anggarannya.
“Kami telah meluncurkan kampanye penggalangan dana global (bertajuk) Dignity is Priceless karena kami berkomitmen untuk para pengungsi Palestina dan kami tidak akan menghentikan misi ini,” ujarnya dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan lembaga swadaya masyarakat di Ramallah pekan lalu.