REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tentara Israel menembak mati tiga warga Palestina, termasuk laki-laki berusia 14 tahun, Jumat (28/9). Remaja tersebut yang berada di antara ribuan orang di perbatasan terjaga ketat Jalur Gaza.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan ribuan orang memadati Jalur Gaza untuk mengadakan unjuk rasa mingguan, yang diluncurkan setengah tahun lalu. Tentara Israel menyatakan pasukannya terpaksa menembakkan peluru tajam sesudah peledak dan batu dilemparkan ke mereka dan untuk mencegah penerobosan pagar perbatasan dari wilayah kantong dikuasai Hamas itu.
Pejabat kesehatan Gaza menyatakan 190 orang terluka. Sedikitnya, 187 warga Palestina tewas sejak unjuk rasa Gaza dimulai pada 30 Maret untuk menuntut hak atas tanah, yang dicaplok Israel dalam perang 1948, dan pelonggaran pengucilan ekonomi Israel-Mesir.
Penembak gelap Gaza membunuh satu tentara Israel dan perangkat terbakar diterbangkan oleh warga Palestina menggunakan layang-layang dan balon helium, yang memicu kebakaran dan menghancurkan hutan serta lahan pertanian di Israel.
Israel menuduh Hamas, yang melawannya dalam tiga perang dalam dasawarsa terkini, sengaja memicu kekerasan dalam unjuk rasa itu, yang dibantah Hamas.
Lebih dari dua juta orang memadati Gaza, yang kesengsaraan ekonominya menjadi pusat perhatian dari upaya, yang sejauh ini tidak membuahkan hasil, untuk memulai kembali pembicaraan perdamaian Israel-Palestina, yang terhenti sejak 2014.