REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agensi Pengurusan Bencana Negara (NADMA) Malaysia mengirim dua ahli yang bergabung dalam Tim Tanggap Darurat dan Penilaian (ERAT) ASEAN ke Sulawesi Tengah. Mereka akan membantu penanganan pascabencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Berdasarkan keterangan pers dari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Senin (1/10). kedua ahli tanggap darurat bencana tersebut telah sampai di Palu bersama tim ERAT untuk melakukan penilaian awal dampak bencana dan bantuan yang diperlukan. Pengiriman ahli tersebut juga akan segera diikuti tim NADMA yang saat ini masih melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Pusat Koordinasi untuk Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center), dan Kantor PBB untuk Koordinasi Masalah Kemanusiaan (UNOCHA).
Rencana pengiriman tim NADMA ke lokasi bencana di Sulawesi Tengah merupakan tindak lanjut dari percakapan telepon antara Wakil Perdana Menteri Malaysia Dr Wan Azizah binti Wan Ismail dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Malaysia selain menyampaikan belasungkawa dan simpati mendalam juga tawaran bantuan untuk penanganan bencana.
Terkait hal itu, Kedubes Malaysia di Jakarta menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia menghargai dan menerima tawaran bantuan tersebut yang diharapkan dapat segera dilakukan. Dalam operasi kemanusiaan di Sulawesi Tengah, NADMA juga akan mengajak Pasukan Mencari dan Menyelamat Malaysia (SMART) dan Tim Medis Gawat Darurat (EMT).
NADMA sebagai koordinator akan menyelaraskan segala bentuk bantuan dari Malaysia untuk operasi evakuasi, penyelamatan, dan pemberian santunan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak. Terkait distribusi bantuan, NADMA tengah berkoordinasi dengan AHA Centre, Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) dan United Nations Humanitarian Response Depot (UNHRD) Subang guna memobilisasi barang bantuan dari Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA).
Selain itu, organisasi non-pemerintah Malaysia, seperti Bulan Sabit Merah, MER-C Malaysia dan Islamic Relief Malaysia (IRM) juga telah menyatakan akan menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui rekan kerja sama mereka di Indonesia.
Baca: Wiranto: Pemerintah Butuh Bantuan Pesawat dan Genset