REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Citra satelit menggambarkan kerusakan beberapa hari setelah gempa bumi dan kemudian gelombang tsunami menghantam kawasan Sulawesi Tengah, di antaranya ibu kota Palu.
Jumlah korban meninggal dunia saat ini terdata 844 orang. Namun, angka korban dari gempa berkekuatan 7,5 magnitudo diperkirakan akan jauh lebih tinggi ketika petugas bantuan bisa mendatangi tempat-tempat yang sejauh ini belum terjangkau.
Palu menjadi salah satu kota yang paling parah menderita kerusakan, dengan beberapa kawasan permukiman rata dengan tanah. Fenomena alam yang disebut liquafaksi di mana adanya lumpur yang keluar dari dalam tanah juga terjadi.
Sebuah desa bernama Petobo mengalami fenomena liquafaksi tersebut sehingga kemudian daerah yang sebelumnya persawahan sekarang menjadi padang lumpur. Berikut gambar-gambar dari satelit mengenai berbagai kawasan di Palu sebelum dan sesudah gempa dan tsunami.
.