Selasa 02 Oct 2018 23:08 WIB

Raja Salman Siap Bantu Korban Gempa-Tsunami Palu

Raja Salman juga menyampaikan belasungkawa.

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi dalam pertemuan empat mata di Istana Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi dalam pertemuan empat mata di Istana Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menegaskan dukungan penuh Pemerintah Arab Saudi terhadap saudara-saudara di Indonesia dan dukungan materall bagi mereka guna mengurangi dampak gempa dan tsunami di Palu.

Hal itu disampaikan dalam keterangan pers Kedutaan Besar Arab Saudi, yang diterima di Jakarta, Selasa (2/10). Raja Salman juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban gempa dan tsunami di Palu serta sekitarnya yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan cedera.

Pernyataan tersebut disampaikan Raja Salman melalui sambungan telepon kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Senin (1/10). Raja Salman juga memohon kepada Allah SWT untuk mencurahkan rahmat-Nya bagi para korban jiwa dan segera menyembuhkan para korban luka.

Di lain pihak, Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Yang Mulia Penjaga Dua Kota Suci atas dukungan pemerintah dan rakyat Saudi kepada bangsa Indonesia dalam mengatasi bencana alam yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan, jumlah pengungsi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, tercatat mencapai 59.450 orang yang tersebar di 109 titik lokasi pengungsian. "Pengungsi tercatat sekarang ini 59.450 yang terkumpul di 109 lokasi," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Senin.

Menurut dia, banyaknya titik pengungsian lantaran memang tak ditentukan lokasi-lokasi yang bisa menjadi tempat mengungsi. Ia menyebut pengungsi yang ada di Palu termasuk golongan mampu. Mereka memutuskan mengungsi karena trauma tinggal di dalam rumah.

"Saya kemarin melihat di kota itu ada banyak tempat pengumpulan pengungsi. Dan pengungsi ini yang punya duit, mereka ada mobil. Mereka gelar tikar di samping mobilnya, kemudian tidur di situ. Mereka trauma tinggal di rumah, nggak mau tidur di bawah atap," ujarnya seraya mengatakan yang paling banyak adalah lokasi pengungsian ini.

Untuk membantu pengungsi, kata Wiranto diperlukan tenda yang banyak, pasokan makanan, minuman dan MCK. "Ini yang segera kita usahakan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement