REPUBLIKA.CO.ID, MISSISIPI -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat deklarasi pernyataan tidak diplomatis mengenai hubungan sekutu AS dengan Arab Saudi. Dia menyatakan Raja Salman tidak dapat mempertahankan kekuasaannya selama dua minggu tanpa dukungan militer AS.
"Kami melindungi Arab Saudi. Bisa dibilang mereka negara kaya, dan saya suka Raja Salman. Tapi saya mengatakan 'Raja Salman...kami melindungi Anda, Anda mungkin tak akan bertahan dalam dua minggu tanpa bantuan kami, Anda harus membayar militer kami," ujar Trump kepada pendukungnya di Southaven, Mississippi, seperti dikutip laman Reuters, Rabu (3/10).
Trump tidak mengatakan kapan dia membicarakan hal itu dengan Kerajaan Saudi. Meski mengeluarkan pernyataan keras, pemerintahan Trump memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi sebagai benteng sekutu melawan ambisi Iran di wilayah teluk. Trump pun membuat perjalanan internasional perdananya dengan mengunjungi Arab Saudi.
Menurut Saudi State New Agency, Trump menelpon Raja Salman pada Sabtu lalu, membahas upaya yang dilakukan untuk mempertahankan pasokan minyak guna memastikan stabilitas pasar dan pertumbuhan ekonomi global.
Arab Saudi merupakan pengekspor minyak utama dunia dan pemimpin de facto OPEC. Namun, Trump mengkritik OPEC karena harga minyak tinggi di Majelis Umum PBB.
“Kami membela banyak negara tanpa imbalan, kemudian mengambil keuntungan dengan memberi kami harga minyak yang tinggi. Tidak baik. Kami ingin mereka berhenti menaikkan harga, kami ingin mereka mulai menurunkan harga, ”kata Trump.
Dia juga menekan sekutu AS lainnya, seperti Jepang, Korea Selatan dan Jerman, untuk lebih membiayai pertahanan mereka.