REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kanselir Jerman Angela Merkel mengunjungi Israel. Ia diperkirakan tiba di sana pada Rabu (3/10) malam waktu setempat. Ia akan bertemu Perdana Menteri Israel Benjami Netanyahu di Yerusalem.
Dalam sebuah video yang dipublikasikan pekan lalu, Merkel mengatakan Jerman dan Israel terhubung dengan jalinan yang unik. Hal itu tak bisa dilepaskan dari sejarah kedua negara, termasuk terkait Holocaust atau pembantaian Yahudi pada Perang Dunia II oleh Nazi Jerman.
“Kami, Jerman, memiliki tanggung jawab khusus untuk hubungan dengan Israel. Kami dapat sangat berterima kasih bahwa hari ini kami adalah mitra dan teman dekat,” kata Merkel perihal hubungan Jerman dan Israel saat ini, dikutip laman the Times of Israel.
Dalam kunjungannya, Merkel akan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Keduanya terakhir bertemu pada Juni di Berlin. Pada pertemuan tersebut, Merkel dan Netanyahu akan mambahas kerja sama ekonomi, inovasi, dan teknologi. “Kami dapat belajar banyak di banyak bidang,” ucapnya.
Merkel dan Netanyahu diharapkan akan turut membahas masalah geopolitik, termasuk konflik Palestina-Israel. Jerman dan Israel diketahui memiliki ketidaksepakatan kebijakan yang cukup mendalam.
Perihal konflik Palestina-Israel, misalnya, Jerman meminta Israel agar tak menggusur desa Khan al-Ahmar di Tepi Barat. Sebab, Berlin berpendapat hal itu akan merusak prospek solusi dua negara. Namun, Israel tak menggubris Jerman dan memutuskan untuk tetap meruntuhkan bangunan warga Palestina di desa tersebut.
Saat berada di Israel, Merkel akan mengunjungi Yad Vashem. Di sana, dia akan berjalan melewati museum Holocaust Hall of Names, Hall of Remembrance, dan mengunjungi Children’s Memorial.