REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Seorang wartawan Arab Saudi hilang kontak setelah mengunjungi Konsulat Saudi di Istanbul. Surat kabar Washington Post mengatakan pada Rabu (3/10), wartawan itu dikenal kritis terhadap putra mahkota Mohamed bin Salman (MBS). Ia sering menyampaikan pandangan kritisnya terhadap MBS di kolom Washington Post.
Di situs pribadi Jamal Khashoggi terdapat tulisan, "Jamal telah ditangkap di Konsulat Saudi di Istanbul!". Namun tanpa memberi rincian lebih lanjut. The Washington Post menggambarkan, teman-teman jurnalis khawatir setelah kehilangan kontak dengan Jamal pada Selasa (2/10) saat ia kunjungan ke konsulat.
Para pejabat Saudi di Washington dan Riyadh tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar. Namun, kehadiran MBS (33) disebut telah menyebabkan banyak pengusaha, politisi, dan aktivis ditahan.
"Kami tidak dapat menghubungi Jamal hari ini dan sangat prihatin tentang di mana dia berada. Itu tidak adil dan keterlaluan jika dia ditahan karena pekerjaannya sebagai jurnalis dan komentator. Kami berharap dia selamat dan kami bisa mendengar kabar darinya segera," ujar editor opini internasional The Washington Post, Eli Lopez, dalam sebuah pernyataan.
Jamal Khashoggi (59), adalah seorang jurnalis Saudi, koresponden asing, editor dan kolumnis lama yang karyanya pernah menjadi kontroversi di Arab Saudi. Dia memutuskan untuk menetap di Amerika Serikat (AS) setelah kenaikan MBS.
Sebagai kontributor The Washington Post, Jamal banyak menulis tentang Arab Saudi, termasuk mengkritik perang di Yaman, perselisihan diplomatik baru-baru ini dengan Kanada. Selain itu juga penangkapan aktivis hak-hak wanita setelah perempuan dizinkan mengemudi.
"Penangkapan itu menerangkan kesulitan yang dihadapi semua orang Saudi. Kami diminta untuk meninggalkan harapan kebebasan politik, dan untuk tetap diam tentang penangkapan dan larangan perjalanan yang berdampak tidak hanya pada para kritikus tetapi juga keluarga mereka,” tulis Jamal pada 21 Mei di Washington Post.
Pada Selasa, Jamal memasuki konsulat untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan. Teman-temannya tidak pernah mendengar kabar darinya sejak saat itu. Para pejabat Turki tidak bisa langsung dihubungi pada Rabu pagi.
Jamal dikenal karena wawancara dan perjalanannya bersama Usamah bin Ladin antara 1987 dan 1995, termasuk di Afghanistan. Ia juga menulis tentang pertempuran melawan pendudukan Soviet.
Pada awal 1990-an, dia juga berusaha membujuk bin Laden untuk berdamai dengan keluarga kerajaan Saudi dan kembali ke rumahnya dari markasnya di Sudan. Tetapi pemimpin Alqaidah itu menolak.
Jamal mempertahankan hubungan dengan elite Saudi dan meluncurkan saluran berita satelit, Al-Arab, dari Bahrain pada 2015 dengan dukungan miliarder Saudi Pangeran Alwaleed Bin Talal. Saluran itu tetap mengudara selama kurang dari 11 jam sebelum ditutup. Miliarder Alwaleed kemudian ditangkap oleh Pangeran MBS pada 2017.