Sabtu 06 Oct 2018 08:31 WIB

Tiga Tewas dalam Bentrokan Palestina dan Israel

Satu orang korban tewas merupakan anak kecil.

Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina di depan tentara Israel setelah terjadi bentrokan di dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza, (20/11).
Foto: Reuters
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina di depan tentara Israel setelah terjadi bentrokan di dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza, (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tiga orang Palestina tewas dan 376 orang lagi cedera pada Jumat (5/10) dalam bentrokan antara ribuan pemrotes Palestina dan tentara Israel. Bentrokan terjadi di bagian timur Jalur Gaza dekat perbatasan dengan Israel, kata beberapa sumber medis.

Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, mengatakan kepada wartawan bahwa tiga orang Palestina tewas oleh tembakan tentara Israel di bagian timur Kota Gaza. Insiden turut menewaskan seorang anak kecil.

Sebanyak 192 orang yang cedera dirawat di rumah sakit. Termasuk 126 orang yang ditembak oleh tentara Israel dengan menggunakan peluru aktif, katanya. Al-Qedra mengatakan bahwa di antara korban, dua petugas paramedis dan dua wartawan, termasuk satu perempuan, juga cedera.

Sejak dimulainya kegiatan yang dinamakan "Pawai Akbar Kepulangan" pada 30 Maret, tentara Israel telah menembak hingga tewas 197 orang Palestina dan melukai lebih dari 21.000 orang lagi, katanya. Bentrokan pada Jumat terjadi ketika ribuan orang Palestina bergabung dalam kegiatan tersebut pada Jumat ke-28.

Demonstran berkumpul di dekat pagar perbatasan antara bagian timur Jalur Gaza dan Israel, kata Xinhua. Mereka membakar ban, mengibarkan bendera Palestina dan melemparkan batu ke arah tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan dengan Jalur Gaza.

Beberapa saksi mata mengatakan tentara menembakkan gas air mata, peluru karet dan amunisi aktif ke arah kerumunan pemrotes yang menyerukan diakhirinya blokade Israel. Demonstran juga memotong beberapa bagian pagar kawat berduri perbatasan, tempat sebagian dari mereka berhasil menyusup ke dalam wilayah Israel. Mereka membakar ban dan kembali ke Jalur Gaza.

Beberapa pegiat yang bertopeng melepaskan balon yang menyala selama protes tersebut, yang mendarat di dalam wilayah Israel dan mengakibatkan kebakaran besar di berbagai pertanian dan tempat pelancongan alam, kata laporan media Israel.

Para pejabat keamanan dan pernyataan militer Israel mengatakan pesawat tanpa awak militer Israel menembakkan dua rudal ke orang Palestina yang memotong kawat berduri perbatasan dan melempar bom rakitan dan granat ke arah tentara, tapi tak ada laporan.

Khaled Al-Batsh, seorang pemimpin senior Jihad Islam, mengatakan kepada wartawan di bagian timur Jalur Gaza bahwa rakyat Palestina akan melanjutkan pawai. "Sampai kami mencapai kemenangan dan mewujudkan sasaran kami."

Sementara itu, Juru Bicara HAMAS di Jalur Gaza, Hazem Qassem, juga mengatakan reaksi praktis terhadap ancaman Israel guna mengakhiri Pawai Akbar Kepulangan adalah keikutsertaan rakyat terbesar tanpa akhir. Berbagai upaya yang dilakukan Mesir dan PBB untuk mencapai ketenangan antara Israel dan berbagai faksi pimpinan HAMAS sejauh tidak mencapai kemajuan.

Angkatan Udara Israel pada Jumat menyerang dua sasaran militer HAMAS di bagian utara Jalur Gaza, sebagai reaksi atas kerusuhan Palestina di dekat pagar keamanan perbatasan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement