Ahad 07 Oct 2018 08:48 WIB

Melania Trump Dikritik Memakai Topi Kolonial di Kenya

Sebuah helm atau topi yang menjadi simbol kolonialis di seluruh Afrika.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Melania Trump
Foto: AP
Melania Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Ibu negara Amerika Serikat Melania Trump dikritik karena memakai helm pith atau helm safari. Sebuah helm atau topi yang menjadi simbol kolonialis di seluruh Afrika.

Dilansir dari The Guardian, Ahad (7/10), pada hari kedua turnya di Afrika, Melania mengunjungi panti asuhan di Nairobi sebelum melakukan safari di taman nasional di dekat Ibukota Kenya tersebut. Tur ini menjadi perjalanan pertama Melania keluar negeri seorang diri.

Mengenakan celana panjang, sepatu boot dan helm pith, mantan model tersebut melakukan safari dengan mobil terbuka. Ia mengambil foto zebra, jerapah, impala, badak dan kuda nil dengan IPhone miliknya.

Ia juga sempat berhenti di tempat pemerintahan Kenya membakar 105 ton gading gajah sebagai usaha mereka untuk menghentikan pasar gelap. Dalam turnya ini helm yang digunakan Melania melawan panas menjadi pusat perhatian.

"Helm pith yang Anda pakai itu dulu dipakai kolonialis selama masa kelam, tidak cocok dengan kami di Afrika, siapa yang mengajurkan Anda?" tulis salah satu pengguna Twitter, Pauleen Mwalo.

Helm pith yang juga dikenal dengan helm safari, helm matahari, topee, sola topee atau topi, adalah sebuah helm ringan yang terbuat dari sholapith. Pada masa kolonial helm ini dipakai oleh orang-orang Eropa dan para penjajah.

Tidak hanya di Afrika, helm ini juga dipakai oleh para penjajah di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Helm ini menjadi simbol penindasan di negara-negara terjajah.

Para pasukan luar negeri, pemandu tur dan ahli alam liar telah mengganti helm pith dengan helm yang lebih praktis dan tidak kontroversial. Tapi helm itu masih digunakan di beberapa negara dalam berbagai upacara dan juga para turis yang tidak memiliki pengalaman dan sensitivitas terhadap masyarakat setempat.

Melania disamakan dengan tokoh yang diperankan Meryl Streep dalam film Hollywood yang berjudul Out of Africa. Sebuah film adaptasi dari buku yang ditulis oleh Karen Blixen, seorang bangsawan Denmark yang tinggal di Afrika.

Perjalanan Melania ini dinilai sebagai upaya untuk memperbaiki serangkai komentar suaminya, Presiden AS Donald Trump yang telah mencederai Afrika. Pada awal tahun ini Trump menyebut negara-negara Afrika dengan kata-kata kasar 'shitholes'.

Pada bulan September lalu ia juga mengatakan telah meminta Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk menginvestigasi pembunuhan skala besar terhadap petani di Afrika Selatan. Pernyataan yang telah dibantah dan membuat Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berang.

Afrika Selatan tidak termasuk dalam daftar negara yang dikunjungi Melania pada turnya kali ini. Ia ke Ghana, Melawai, Kenya dan Mesir. Fokusnya dalam tur ini untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak, pendidikan, pariwisata dan konservasi lingkungan di Afrika. Trump mengaku Afrika menyukai Melania.

"Ibu negara kami yang luarbiasa, Melania, melakukan (tur) dengan sangat baik di Afrika, orang-orang menyukai dia dan dia menyukai mereka! Ini hal indah untuk dilihat," cuit Trump di akun Twitternya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement