REPUBLIKA.CO.ID, HAITI -- Sedikitnya tujuh orang tewas dan 130 luka-luka dalam gempa berkekuatan 5,9 SR melanda di bagian utara Haiti pada Sabtu (6/10) malam, menurut US Geological Survey (USGS). Perdana Menteri Jean-Henry Céant mengatakan sebuah kabinet krisis telah dibuat untuk mengkoordinasikan semua tanggapan darurat terhadap gempa bumi.

"Pemerintah dimobilisasi untuk membantu para korban. Kami meminta orang-orang di daerah yang terkena bencana untuk tetap waspada," kata Sekretaris Jenderal Dewan Menteri Haiti Renald Lubérice dilansir di CNN, Ahad (7/10).

Kerusakan telah tercatat terutama di Far North. "Semua simpati saya kepada para korban. Eksekutif di tingkat tertinggi dimobilisasi untuk memberikan jawaban yang tepat. Saya menyerukan pada penduduk untuk berhati-hati dan tenang," kata Jean-Henry Céant dalam sebuah pernyataan.

USGS mengatakan pusat gempa itu sekitar 11 mil barat laut kota Port-de-Paix, dengan kedalaman hanya 7,2 mil. Lembaga perlindungan sipil Haiti mengatakan, tidak ada peringatan tsunami yang berlaku setelah gempa, yang dirasakan di seluruh negeri.

Badan itu mengatakan kerusakan dan cedera sebagian besar terkonsentrasi di wilayah barat laut pulau itu, tempat dua gempa susulan kecil juga dirasakan. Dikatakan korban luka menerima perawatan di rumah sakit.

Pada Januari 2010, gempa berkekuatan 7,1 skala Richter menewaskan sekitar 220 ribu hingga 300 ribu orang di Haiti. Puluhan ribu orang masih mengungsi akibat gempa. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika