REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Arab Saudi terkait hilangnya jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Trump yang berbicara di Gedung Putih, mengaku tidak mengetahui detail tentang hilangnya Khashoggi. "Saya belum (berbicara dengan pejabat Saudi). Tapi saya akan berada pada titik tertentu. Saya tidak tahu apa-apa sekarang. Saya tahu apa yang diketahui orang lain saat ini bukanlah apa-apa," kata Trump.
Khashoggi, seorang warga Saudi yang tinggal di Washington selama setahun terakhir. Ia tidak diketahui keberadaannya sejak memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada Selasa pekan lalu. Para pejabat Turki yakin Khashoggi telah tewas di dalam konsulat.
Baca juga, Asosiasi Media Turki Arab Yakin Khashoggi Dibunuh.
Menurut kantor berita Anadolu, para pejabat Saudi membantah bahwa Khashoggi tewas di dalam Konsulat. Pihak Saudi juga telah mengundang para ahli Turki dan pejabat terkait untuk mengunjungi konsulat.
Khashoggi
Kasus ini dapat merusak hubungan AS dengan sekutu utamanya di Teluk di tengah.
Trump, pada Senin mengaku khawatir tentang laporan hilangnya Khashoggi. Ia berharap permasalahan ini segera terselesaikan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pejabat senior AS sedang berkomunikasi dengan Riyadh dan menyerukan penyelidikan transparan.
Anggota Kongres, baik Republik dan Demokrat, juga telah meminta jawaban mengenai hilangnya Khashoggi. Khashoggi terkenal sebagai kritikus terkemuka pemerintahan Arab Saudi. Dia meninggalkan Arab Saudi setahun yang lalu setelah pihak berwenang menginstruksikannya untuk berhenti mengunggah kritikannya di Twitter. Kolomnya telah muncul di Washington Post.