REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia akan mempertimbangkan menunjuk Dina Powell, petinggi Goldman Sachs yang juga bekas penasihat Gedung Putih, sebagai duta besar AS di PBB untuk menggantikan Nikki Haley.
Dengan pernyataan itu, Trump memadamkan spekulasi ia kemungkinan akan mengusung putrinya, Ivana mengisi jabatan tersebut. Trump berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih, sebelum ia berangkat menghadiri sebuah acara di Iowa, beberapa jam setelah ia mengumumkan Nikky Haley akan mundur akhir tahun ini.
Trump mengatakan Haley akan membantunya menentukan siapa yang akan dijadikan duta besar untuk PBB. Powell pada tahun pertama pemerintahan Trump menjabat sebagai Wakil Penasihat Keamanan Nasional pembuatan strategi. Ia adalah pemain kunci dalam upaya diplomatik di Timur Tengah.
View this post on InstagramAmbassador Nikki Haley has served America with dignity + distinction. She is a bold reformer and has been an unwavering champion of truth, principled realism and integrity within the United Nations. Jared and I are grateful for her friendship — a true blessing in our lives! 🇺🇸
Powell awal tahun ini kembali ke Goldman Sachs, perusahaan tempatnya mengabdi selama lebih dari satu dasawarsa. Ia juga merupakan pejabat tinggi di Departemen Luar Negeri di bawah pemerintahan presiden sebelumnya dari Partai Republik, George W Bush, menurut catatan Harvard Kennedy School.
Perkiraan Ivanka Trump akan menduduki jabatan sebagai duta besar PBB menguat setelah Haley memuji Ivanka dan suaminya, Jared Kushner, ketika membicarakan pengunduran dirinya di Kantor Oval pada Selasa pagi. Namun, Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih sebelum naik ke pesawat Marine One walaupun menurutnya Ivanka bisa memainkan peranan yang hebat dengan jabatan itu, dirinya akan menghadapi tuduhan nepotisme jika ia memilih putrinya.