REPUBLIKA.CO.ID, Sanaa— Organisasi Save the Children Yaman mencatat naiknya angka penderita kolera di Provinisi al-Hudaydah Yaman. Kenaikannya mencapai tiga kali lipat sejak meningkatnya eskalasi konflik antara Houthi dan koalisasi Arab Saudi-Uni Emirat Juni lalu.
Mengutip catatan sebuah NGO Inggris yang fokus pada perlindungan anak, peningkatan penderita kolera tersebut mencapai 170 persen dengan total 1.342 penderita kolera pada Agustus lalu. Sementara jumlah tersebut masih berada di angka 497 pada Juni.
Angka ini menempatkan Hudaydah sebagai pusat penyebaran wabah kolera di Yaman. Sementara kira-kira 30 persen mereka yang terinfeksi kolera adalah anak-anak di bawah umur lima tahun (balita).
Dalam pernyataannya, NGO Save The Children mengkhawatirkan ratusan ribu anak-anak yang mengalami gizi buruk akut yang membuat mereka rentan terserang kolera dan meninggal akibat wabah ini.
Kasus meningkatnya wabah koleradi Hudaydah juga menunjukkan krisis secara umum di Yaman yang sejak awal 2018 telah tercatat sebanyak 23 ribu penduduk terinfeksi kolera.
Perang tak berkesudahan di Yaman sejak 2015 telah merenggut lebih dari 10 ribu korban jiwa dan menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk abad modern. PBB mencatat tiga perempat warga Yaman membutuhkan bantuan dan bencana kelaparan mengancam seluruh wilayah.