Kamis 11 Oct 2018 13:16 WIB

Trump Tekan Saudi Soal Hilangnya Khashoggi

Saudi membantah klaim pejabat keamanan Turki soal pembunuhan Khashoggi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers di New York pada Kamis (26/9) waktu setempat.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers di New York pada Kamis (26/9) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekan Arab Saudi agar memberikan semua informasi terkait hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi. AS, kata dia, menganggap kasus Khashoggi sebagai masalah serius.

"Kami menuntut segalanya. Kami ingin melihat apa yang terjadi. Ini adalah situasi yang sangat serius bagi kami dan Gedung Putih," kata Trump ketika ditanya awak media apakah dia menuntut informasi dari Saudi perihal hilangnya Khashoggi pada Rabu (10/10).

Trump mengatakan, orang-orang melihat Khashoggi memasuki gendung konsulat jenderal Saudi di Istanbul, Turki. Namun tak seorang pun, termasuk tunangannya, Hatice Cengiz, yang menunggu di luar gedung konsulat, melihat Khashoggi keluar.

Ia menilai, kasus Khashoggi harus diselidiki secara serius. "Itu hal yang mengerikan dan situasi yang buruk. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi, kepada wartawan, kepada siapa pun," ujar Trump.

Trump mengungkapkan dia dan istrinya, Melania Trump, berencana mengundang Hatice Cengiz ke Gedung Putih dalam waktu dekat. Momen itu diperkirakan akan dimanfaatkan Trump meneisik lebih dalam tentang kronologi hilangnya Khashoggi.

Baca juga, Asosiasi Media Turki-Arab Yakin Khashoggi Dibunuh.

Khashoggi dilaporkan hilang saat mendatangi gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Pejabat kepolisian Turki mengklaim, Khashoggi telah dibunuh di dalam gedung konsulat. Namun tudingan tersebut segera dibantah oleh pejabat konsulat Saudi di Istanbul.

Surat kabar Turki, Daily Sabah, pada Rabu (10/10), telah memuat nama serta foto-foto dari 15 orang yang diduga terlibat dalam kasus hilangnya Khashoggi. Mereka berada di gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, yakni hari ketika Khashoggi dinyatakan hilang.

Salah satu terduga tersangka itu bernama Maher Abdulaziz M. Mutreb. Ia diketahui seorang perwira intelijen Saudi yang pernah ditempatkan di kedutaan Saudi di Inggris. Selain Mutreb, nama lainnya yang diduga menjadi tersangka dalam kasus hilangnya Khashoggi adalah S. Muhammed A Tubaigy. Ia teridentifikasi sebagai pejabat forensik di Departemen Keamanan Umum Saudi.

Khashoggi merupakan jurnalis kondang Saudi yang kini menjadi kolumnis di The Washington Post. Selama berkarier sebagai jurnalis, dia diketahui kerap melayangkan kritik tajam terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil Pemerintah Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement