Sabtu 13 Oct 2018 10:43 WIB

Soal Jamal Khashoggi, Otoritas Teluk: Kami Bersama Saudi

Pemimpin negara Teluk tuding Qatar eksploitasi isu Jamal.

Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH— Perwakilan otoritas negara-negara Teluk sepakat menyatakan sikap mereka berada di belakang Arab Saudi terkait kasus hilangnya jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. Pernyataan ini menyusul dugaan adanya agenda massif dan terstruktur melalui media untuk mendeskreditkan Saudi. 

Dalam pernyataan tersebut, mereka juga menegaskan upaya-upaya yang ditujukan kepada Saudi tersebut akan sia-sia dan menuding Qatar terlibat mendanai propaganda dan ekspolitasi kasus Jamal Khashoggi ini. 

Menteri Luar Negeri Bahrain, Syekh Khalid bin Ahmad bin Muhammad Alu Khalifah mengatakan dalam akun twitternya,” Targetnya hanya satu yaitu Kerajaan Arab Saudi, bukan mencari kebenaran. “Tuding saja terus, saya yakinkan Anda, kami akan tetap bersama Saudi dengan ruh kami.”

Dalam cuitan lainnya, dia menulis bahwa kebencian, kegilaan, dan dusta yang bekelanjutan dari media Aljazeera, merefleksikan politik Qatar yang tak boleh ditoleransi.

Baca juga, https://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/18/10/13/pgillh320-perang-aljazeera-media-qatar-vs-saudi-soal-jamal-khashoggi

Pernyataan sikap yang sama disampaikan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Syekh Abdullah bin Zayid. Dia menegaskan posisi UEA yang akan setia mendukung Saudi. Dalam akun twiternya, dia menulis cuitan, ”Kami berdiri bersama Saudi selalu, karena ini sikap kemuliaan, kehormatan, stabilitas, dan harapan.”

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi Abd al-Aziz bin Sa’ud bin Naif bin Abd al-Aziz membantah isu yang dituduhkan banyak media dan berkembang luas terkait keterlibatan pemerintahannya atas dugaan pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Bahkan Abd al-Aziz menegaskan, Arab Saudi dari berbagai level baik pemerintah ataupan rakyatnya menentang keras kasus hilangnya Jamal yang merupakan warga asli Saudi itu. 

Menurut dia, berbagai tuduhan yang ditujukan kepada Saudi soal adanya instruksi membunuh Jamal adalah kabar dusta dan sama sekali tidak berdasar. 

“Yang demikian itu (konspirasi pembunuhan) Ini bertentangan dengan prinsip Saudi yang memegang teguh ajaran, tradisi, dan menjaga hukum dan kesepakatan internasional,” kata dia seperti dilansir Alarabiya, Sabtu (12/10).

Dia menegaskan pula komiteman Saudi bekerjasama dengan investigator Turki dan pihak terkait. Pihaknya mengingatkan pentingnya peran media dalam mempublikasikan fakta dan menghindari distorsi informasi sesuai dengan kode etik dan profesionalisme.

 

 

 

 

  

 

 

sumber : Alarabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement