Sabtu 13 Oct 2018 14:02 WIB

Melania Trump: Saya Orang Paling Dibully di Dunia

Melania mengkampanyekan anti-bullying, tetapi dikritik karena cicitan suaminya.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Nur Aini
Ibu Negara AS, Melania Trump menyapa anak-anak Kenya saat dia meninggalkan Teater Nasional Kenya di Nairobi, Kenya, (5/10).
Foto: EPA
Ibu Negara AS, Melania Trump menyapa anak-anak Kenya saat dia meninggalkan Teater Nasional Kenya di Nairobi, Kenya, (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ibu negara Amerika Serika Melania Trump menyebut dirinya sebagai orang yang mungkin paling dibully di dunia. Hal itu ia sampaikan dalam wawancara dengan ABC News saat perjalanannya mengunjungi sejumlah negara di Afrika baru-baru ini.

"Saya bisa mengatakan bahwa saya orang yang paling diganggu di dunia," ujar Melania Trump kepada koresponden ABC News Tom Llamas yanh dirilis pada Kamis (11/10) lalu.

Sebelumnya Llamas bertanya mengenai alasan Melania memilih cyber bullying dan penggunaan media sosial dalam kampanye inisiatif Be Best yang sedang digiatkannya.

"Salah satunya, jika Anda benar-benar melihat apa yang dikatakan orang tentang saya," kata Melania.

Ia juga menjelaskan pengalamannya dibully dalam wawancara tersebut. Itu juga yang menjadi alasan Melania mempromosikan kampanye Be Best, yang diupayakan akan meningkatkan kesadaran tentang bullying online.

"Itulah mengapa kampanye 'Be Best' saya berfokus pada media sosial dan perilaku online," kata Melania.

Sementara, ia juga mengatakan, tidak selalu setuju dengan cuitan Trump di akun Twitternya. Presiden kerap memposting cuitan hampir setiap hari setelah menjabat. Seringkali, pesan-pesan itu dimaksudkan untuk meremehkan lawan-lawan politik, yang kadang-kadang termasuk nama panggilan yang mengejek.

"Saya tidak selalu setuju apa yang dia posting, tetapi aksinya adalah tindakannya. Dan aku mengatakan itu kepadanya," tutur Melania.

Meskipun ada perbedaan mencolok antara kebiasaan presiden dalam postingan di Twitter dan kampanye anti-bullying yang digaungkan Melania, ia tidak mencoba menghentikan kampanyenya.

"Dan saya tahu saya akan dipukuli dengan kritik berbicara tentang cyber bullying. Tetapi itu tidak akan menghentikanku untuk melakukan apa yang benar," tutur Melania.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement