Ahad 14 Oct 2018 11:22 WIB

Anwar Ibrahim Menang, Selangkah Lagi Menuju Kursi PM

Anwar menang dengan perolehan 31 ribu suara.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Karir politik Anwar Ibrahim
Foto: republika
Karir politik Anwar Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Anwar Ibrahim pada Sabtu (13/10)  memenangkan pemilihan sebagai anggota parlemen untuk wilayah Port Dickson. Ini menandakan kembalinya Anwar  ke parlemen Malaysia setelah tiga tahun. Kemenangan ini juga memuluskan jalan bagi Anwar untuk menjadi perdana menteri Malaysia.

Seperti dilansir Channel News Asia, Ahad (14/10), pemimpin de facto koalisi Pakatan Harapan itu memperoleh lebih dari 31 ribu suara dari penantang terkuatnya Nazari Mokhtar dari Parti Islam Se-Malaysia. Nazari memperoleh lebih dari 23.500 suara. Hasil ini mengalahkan pemenang sebelumnya yang mencapai selisih mayoritas 17.710 suara.

Calon independen Isa Samad, yang dulunya menteri kepala negara Negeri Sembilan berada di posisi ketiga dengan lebih dari 4.200 suara. Empat kandidat lainnya hanya memperoleh  ratusan suara.

Menurut komisi pemilihan Malaysia, jumlah pemilih sebanyak 58 persen. Adapun jumlah keseluruahan suara yang masuk adalah 43.500 suara. Anwar juga mencapai persentase suara populer sebesar 71,3 persen.

"Saya tentu sangat senang dan rendah hati dengan hasilnya. Ini lebih meyakinkan daripada hasil GE (pemilihan umum), ketika kami meraih 48 persen suara populer," katanya.

Anwar mengaitkan kemenangannya dengan dukungan penuh dari seluruh warga Malaysia.  "Orang-orang Melayu di sini telah memberikan dukungan kepada Pakatan Harapan, serta orang Cina, India dan  komunitas kecil orang asli," katanya.

Baca juga, Jatuh Bangun Karier Politik Anwar Ibrahim.

Saat masa kampanye, Anwar telah banyak mendapat kemenangan karena  dukungan para petinggi politik negara - khususnya, perdana menteri  Mahathir Mohamad.

Awal pekan ini, Mahathir muncul di rapat umum di Port Dickson. Ini merupakan kali pertama  pasangan itu berada di satu panggung sejak Mahathir, dalam masa jabatan pertamanya sebagai perdana menteri, memecat Anwar sebagai wakilnya pada 1998.

Saat Mahathir dilantik sebagai perdana menteri, ia berjanji untuk menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Anwar setelah dua tahun .  "Saya baru saja menelepon dan berbicara dengan Tun Mahathir dan dia senang. Dia mengatakan  mengharapkan saya untuk menghadiri parlemen pada Senin," kata Anwar setelah kemenangannya di Port Dickson.

Ia mengaku akan fokus untuk memulai reformasi parlemen yang efektif. "Dan saya yakin saya akan mendapatkan dukungan penuh dari rekan-rekan saya, "tambahnya.

Sebagai anggota parlemen baru Port Dickson, ia juga menyampaikan rencana untuk meningkatkan layanan rumah sakit dan pembersihan pantai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement