Ahad 14 Oct 2018 15:41 WIB

Filipina Lestarikan 100 Ribu Lebih Aneka Varietas Beras

Sampel itu digunakan untuk membantu petani di Filipina mengembangkan tanaman padi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Padi
Padi

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Lembaga International Rice Research Institute (IRRI) yang berbasis di Los Banos, Filpina telah memiliki lebih dari 100 ribu sampel jenis varietas beras. Sampel-sampel itu digunakan untuk membantu petani di Filipina dalam mengembangkan tanaman padi yang dapat bertahan dalam kondisi kekeringan maupun banjir.

Dilansir dari BBC, IRRI atau yang sering disebut sebagai bank gen varietas beras terbesar di Filipina mendapatkan pendanaan permanen dari lembaga non profit, Crop Trust yang berpusat di Kota Bonn, Jerman. Hal itu merupakan upaya dari dunia internasional untuk dapat menyimpan berbagai aneka gen beras untuk melindungi pasokan pangan dunia yang terus memanas.

"Benih-benih ini adalah mukjizat. Kami percaya bahwa dalam keanekaragaman beras alami memiliki hampir semua sifat yang ingin anda cari," kata Direktur Eksekutif Crop Trust, Marie Haga, seperti dilansir dari BBC, Ahad (14/10).

Menurut Marie, beras merupakan komodotas pangan yang relatif mudah disimpan. Karena itu, keberadaan beras harus terus dipertahankan selama ratusan tahun ke depan dalam tingkat suhu yang rendah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa beras juga mengandung keragaman genetik. Keunggulan itu membuat beras dapat digunakan untuk membudidayakan varietas padi baru yang mampu menahan hama dan penyakit serta banjir dan kekeringan.

Perhatian terhadap keberlangsungan beras menjadi perhatian para ilmuwan di dunia. Sejauh ini, fakta menunjukkan bahwa beras menyumbang lebih dari 20 persen asupan kalori global. Namun, lebih dari 90 persen beras dunia hanya diproduksi dan dikonsumsi di Asia. Diantaranya di Cina, India, Indonesia, Bangladesh, Vietnam dan Jepang.

Pada tahun 2050 mendatang, konsumsi beras tahunan diperkirakan meningkat dari 420 menjadi 525 juta ton. Salah satu satu kemajuan pengembangan yang dilakukan oleh IRRI yakni membudidayakan varietas beras yang mampu hidup di wilayah banjir.

Ahli biologi evolusi sekaligus pengelola IRRI, Ruaraidh Sackville-Hamilton mengatakan, pekerjaan dalam melestarikan komoditas beras lewat inovasi gen terbukti dalam rekam jejak membawa manfaat bagi dunia.

"Dengan koleksi gen yang dilindungi di IRRI, kami dapat terus menggunakannya untuk mengembangkan varietas padi yang lebih baik serta dapat digunakan petani untuk menanggapi tantangan dalam produksi beras. Selain itu, agar petani dapat beradaptasi dengan perubahan selera dan preferensi konsumen di berbagai wilayah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement