Ahad 14 Oct 2018 17:17 WIB

Pasukan Israel Tembak 6 Warga Palestina di Jalur Gaza

Ada 140 warga Palestina yang terluka akibat peluru tajam pasukan militer Israel.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemuda Palestina mengikuti pelatihan militer di Kampus Ilmu Hukum dan Kepolisian Al-Rebat  Khan Younis, Selatan Jalur Gaza, Palestina.
Foto: Adel Hana/AP
Pemuda Palestina mengikuti pelatihan militer di Kampus Ilmu Hukum dan Kepolisian Al-Rebat Khan Younis, Selatan Jalur Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Pasukan militer Israel dilaporkan melakukan penembakan terhadap enam warga Palestina pada Jumat (12/10). Empat diantara korban penembakan tersebut diserang di lokasi yang sama.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pasukan militer Israel menembak kerumunan warga Palestina yang mendekati pos keamanan. Meski demikian, tak ada satu pun anggota pasukan militer itu yang terancam bahaya dan mengalami kerugian apapun.

Selain itu, dua korban penembakan lainnya tewas di lokasi lain. Kementerian Kesehatan Gaza mengkonfirmasi selain enam korban tewas, setidaknya ada 140 warga Palestina yang terluka akibat peluru tajam pasukan militer Israel.

Sementara itu, pasukan militer Israel yang dikenal sebagai Defense Force Israel (IDF) mengatakan ada 14 ribu warga Palestina yang memadati area pagar perbatasan di Jalur Gaza. Mereka disebut melakukan aksi bakar ban, melempar batu, hingga granat ke arah tentara.

Menlu Palestina: Kami Hanya Ingin Perdamaian

Sejak Maret lalu, aksi protes terhadap Israel dilakukan warga Palestina di Jalur Gaza. Hamas sebagai faksi politik yang menguasai wilayah itu mengatakan tekad mereka untuk mengakhiri blokade begitu kuat.

Lebih dari 150 warga Palestina yang mengikuti aksi tersebut tewas. Salah satu insiden yang terburuk terjadi pada Mei. Saat itu, sekitar 60 peserta tewas dalam satu hari.

Selama ini, warga Palestina di Jalur Gaza telah menderita akibat blokade yang dilakukan Israel. Listrik dipasok hanya sekitar empat jam sehari dan air yang terbatas karena air keran di sana tak dapat dikonsumsi langsung. Selain itu, jumlah pengangguran di wilayah tersebut tercatat mencapai lebih dari 50 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement