Senin 15 Oct 2018 15:15 WIB

Palestina Berharap pada Indonesia di Dewan Keamanan PBB

Indonesia dinilai mempresentasikan negara lain yang tidak berada di DK PBB.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Republika Indonesia, Retno Marsudi saat sesi wawancara bersama Republika di kantor kemenlu , Jakarta, Jumat (29/6).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Luar Negeri Republika Indonesia, Retno Marsudi saat sesi wawancara bersama Republika di kantor kemenlu , Jakarta, Jumat (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki dan Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menyampaikan harapannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Indonesia ditetapkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Palestina menyambut baik keberhasilan Indonesia untuk kembali masuk di DK PBB.

Hal itu disampaikan Retno usai pertemuan Presiden Jokowi dengan Menlu Palestina dan Dubes Palestina di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/10).

"Mereka menyampaikan juga harapan, kan bulan Januari nanti kita akan mulai menjadi anggota tidak tetap DK PBB dan tentunya pasti masalah Palestina menjadi salah satu yang akan muncul selama dua tahun nanti. Oleh karena itu, Palestina sangat bergembira, sangat menyambut baik karena Indonesia ada di situ," ujar Retno.

Retno menyampaikan, menurut Menlu Palestina Riyad al-Maliki, keberadaan Indonesia di DK PBB ini tak hanya mempresentasikan kepentingan Indonesia, namun juga mempresentasikan negara-negara lain yang tak berada di DK PBB, termasuk Palestina.

"Dan komunikasi kita baik pada level menlu dan dubes di New York akan kita intensifkan selama kita menjadi DK PBB," ucap dia.

Retno pun menegaskan, selama ini Indonesia telah memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Upaya inipun ditegaskannya akan dilakukan terus menerus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement