Selasa 16 Oct 2018 00:27 WIB

Tentara Israel Tembak Mati Warga Palestina

Israel menyebut warga Palestina tersebut berusaha menikam tentara.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron.
Foto: REUTERS / Mussa Qawasma
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel menembak mati seorang warga Palestina yang mencoba menikam salah satu tentara di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat pada Senin (15/10). Insiden itu terjadi di sebuah halte bus di jalan raya utama dekat permukiman besar Yahudi, Ariel.

“Seorang warga Palestina berusaha menikam seorang tentara di lokasi. Pasukan kami menembaki dia dan dia dibunuh. Tidak ada korban di antara pasukan kami,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Belum ada komentar langsung dari Otoritas Palestina. Layanan keamanan internal Israel, Shin Bet, mengatakan penyerang, yang tidak disebutkan namanya, adalah penduduk desa Biddya di Tepi Barat dan tidak memiliki catatan sering melakukan aktivitas anti-Israel.

Biddya adalah desa tempat tinggal seorang perempuan Palestina berusia 47 tahun yang meninggal karena cedera kepala pada Jumat (12/10) lalu. Menurut suaminya, perempuan itu wafat karena lemparan batu yang diarahkan ke mobil mereka oleh para pemukim Israel.

Meski demikian, pernyataan Shin Bet, dalam rujukannya kepada Biddya, tidak menyebutkan insiden pelemparan batu yang sedang diselidiki oleh polisi Israel ini.

Gelombang serangan pisau dan serangan mobil di Tepi Barat dimulai sejak 2015, setelah perundingan damai dengan Israel runtuh. Insiden semacam itu kini menjadi lebih sporadis.

Palestina menginginkan wilayah Tepi Barat, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, untuk menjadi bagian dari negara mereka yang merdeka di masa depan. Sebagian besar negara menganggap permukiman Yahudi yang dibangun di daerah itu ilegal.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement