REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud memerintahkan penyelidikan internal terhadap hilangnya jurnalis terkemuka Jamal Khashoggi. Tim gabungan Turki-Saudi berencana memulai pencarian di Konsulat Saudi di Istanbul yang menjadi lokasi terakhir Khashoggi terlihat pada 2 Oktober.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah berkomunikasi dengan Raja Salman tentang Khashoggi. Trump mengirim Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk bertemu Raja Salman. Trump mengatakan Raja Salman telah membantah mengetahui kemungkinan yang terjadi pada Khashoggi.
Khashoggi adalah seorang warga negara AS dan kolumnis Washington Post yang menghilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen pernikahan. Para pejabat Turki meyakini Khashoggi dibunuh di dalam konsulat. Namun, Saudi telah membantah tudingan tersebut. Kasus ini telah memicu kecaman internasional. Bahkan, Trump mengancam memberi sanksi apabila terbuktu Khashoggi terbunuh di konsulat.
Sumber diplomatik Turki mengatakan para penyelidik akan memeriksa konsulat pada Senin (15/10). “Raja telah memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membuka penyelidikan internal ke dalam masalah Khashoggi berdasarkan info dari tim gabungan di Istanbul,” kata seorang pejabat Saudi.
Raja Salman dan Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara melalui telepon pada Ahad (14/10) malam dan menekankan pentingnya kedua negara menciptakan kelompok gabungan sebagai bagian dari penyelidikan.