REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Arab Saudi. Pompeo dijadwalkan akan bertemu dengan Raja Salman dan pejabat Saudi untuk membahas kasus hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi.
Trump mengatakan, Pompeo juga dapat mengunjungi Turki setelah menyelesaikan tugasnya di Arab Saudi. Sebelumnya, Trump mengaku telah menghubungi Raja Salman untuk membahas masalah Khashoggi.
"Raja dengan tegas membantah mengetahui hal itu (pembunuhan Khashoggi). Dia tidak benar-benar tahu, mungkin - saya tidak ingin masuk ke dalam pikirannya tetapi itu terdengar bagiku - mungkin ini bisa jadi ulah 'pembunuh nakal'. Siapa yang tahu?," kata Trump kepada wartawan setelah berbicara dengan Raja Salman.
Baca juga, Asosiasi Media Turki-Arab Yakin Khashoggi Dibunuh.
Trump tidak memberikan bukti untuk mendukung terorinya tersebut. Anggota parlemen Demokrat mengkritik pernyataan Trump karena menggunakan istilah "pembunuh nakal".
"Saya telah mendengar teori 'pembunuh nakal' yang konyol di mana orang-orang Saudi akan mendukung ini. Benar-benar luar biasa mereka dapat meminta Presiden Amerika Serikat sebagai agen PR mereka," kata Senator Demokrat Chris Murphy di Twitter.
Khashoggi, kolumnis Washington Post dan penduduk AS, belum terlihat sejak memasuki konsulat pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen pernikahannya. Tunangannya mengatakan Khashoggi tidak pernah meninggalkan gedung itu.
Para pejabat Turki mengatakan, pihak berwenang yakin Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat itu dan tubuhnya dimutilasi. Arab Saudi membantah telah membunuh Khashoggi.