Selasa 16 Oct 2018 10:13 WIB

Media AS: Saudi akan Akui Khashoggi Terbunuh Saat Interogasi

Saudi disebut akan menutupi keterlibatan Putra Mahkota Mohamad bin Salman.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Arab Saudi dilaporkan akan mengakui telah membunuh jurnalis Jamal Khashoggi. Dilansir dari New York Post (16/10), Khashoggi disebut meninggal saat diinterogasi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki.

Arab Saudi sebelumnya terus membantah terlibat dalam kasus hilangnya penulis kolomnis the Washington Post tersebut. Stasiun televisi CNN melaporkan Kerajaan Arab Saudi akan membeberkan apa yang terjadi pada Khashoggi sebenarnya.

Laporan tersebut akan menyimpulkan operasi interogasi itu dilakukan tanpa izin dan siapa pun yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban. Tapi ada kemungkinan rencana pengakuan ini masih bisa berubah.

Media massa Amerika Serikat (AS) lainnya, The Wall Street Journal juga melaporkan Khashoggi tewas saat di interogasi. Terpisah New York Times melaporkan pejabat-pejabat pemerintahan Arab Saudi sedang menyusun skenario untuk menutupi keterlibatan Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman dalam kasus ini.

Baca juga, Pangeran MBS Perintahkan Operasi Penangkapan Khashoggi.

Kabarnya skenario tersebut akan menuduh salah satu teman pangeran yang telah melakukan pembunuhan. Tapi menurut New York Times skenarionya akan dibuat seakan-akan Mohammed bin Salman telah menyetujui interogasi tersebut dan meminta Khashoggi dibawa pulang ke Arab Saudi.

Pejabat intelijen yang juga teman Mohammad bin Salman tersebut ingin membuktikan dirinya kompeten tapi justru gagal menjalankan perintah. Baik CNN maupun New York Times menggunakan sumber yang tidak disebutkan namanya.

Presiden AS Donald Trump mengatakan ia tidak bisa mengonfirmasi kebenaran laporan tersebut. Tapi ia mengakui sudah mendengar hal ini.  "Saya sudah mendengar laporannya tapi tidak yang tahu apakah itu laporan resmi, sejauh ini masih rumor," kata Trump.

Turki ingin menggeledah kantor konsulat Arab Saudi. Izin pengeledahan akhirnya keluar setelah Presiden Turki Recey Tayyep Erdogan menelpon Raja Salman. Setelah pembicaraan tersebut keduanya memuji pembentukan investigasi gabungan Turki-Arab Saudi.

Kantor berita Turki Anadolu news agency melaporkan tim penyidik Turki berisi jaksa, wakil jaksa, polisi anti-teror dan ahil forensik. Mereka melakukan penyelidikan di wilayah terbatas meski dapat mengakses rekaman kamera yang terpasang di seluruh kantor konsulat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement