REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT— Proses pemulangan pengungsi Suriah yang berada di Lebanon kembali dilakukan. Pemulangan berkelanjutan ini diawasi bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemerintah Lebanon, dan Suriah.
Dilansir Anadolu, Selasa (16/10), media negara Lebanon melaporkan ratusan pengungsi kembali ke rumah mereka di Suriah melalui Al-Masnaa, Al-Aboudiya dan penyeberangan perbatasan Al-Zimrani.
Kampanye pemulangan ini juga sedang dikoordinasikan oleh Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Sumber keamanan Lebanon mengatakan setidaknya 700 pengungsi telah berangkat ke Suriah pada Senin (15/10) dari berbagai wilayah di Lebanon.
Kepala Serikat Buruh Suriah di Lebanon Mustafa Mansour menyebut serikatnya sedang bekerja untuk memastikan bahwa pemulangan ratusan pengungsi Suriah ini dilakukan secara aman dan sukarela.
Mansour mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan Lebanon dan kedutaan Suriah.
Data Pemerintah Lebanon menyebutkan, sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah masih berada di wilayah Lebanon. PBB menyebut jumlah pengungsi Suriah di Lebanon kurang dari satu juta.
Beirut telah berulang kali memperingatkan bahwa populasi pengungsi yang begitu besar menimbulkan tekanan pada sumber daya yang terbatas.
Juli lalu, ratusan pengungsi Suriah juga telah kembali ke negara mereka dari Lebanon. Para pengungsi itu kembali dengan bus yang diatur kedua pemerintah. Ini sejalan dengan upaya Beirut untuk mempercepat pengembalian pengungsi ke daerah-daerah yang sudah tidak ada pertempuran.
Televisi pemerintah Suriah melaporkan sekitar 1.200 pengungsi diperkirakan akan menyeberang kembali ke negara itu dari Lebanon sebelum kembali ke rumah mereka.
"Periode mendatang kita akan menyaksikan kembalinya ratusan ribu pengungsi dari Lebanon" ujar Kepala keamanan Lebanon Abbas Ibrahim.