Rabu 17 Oct 2018 17:14 WIB

Calon Anggota Dewan Afghan Tewas Akibat Bom di Bawah Kursi

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.

Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).
Foto: Reuters
Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang calon peserta pemilihan umum Afghanistan tewas akibat ledakan bom yang ditanam di bawah kursi di kantornya di Provinsi Helmand, Rabu (17/10). Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Calon nahas tersebut bernama Abdul Jabar Qahraman. Ia sedang mempersiapkan diri untuk bersaing dalam pemilihan anggota parlemen pada Sabtu.

"Qahraman tewas dalam ledakan itu," kata pejabat tinggi pemerintah.

Omar Zwak, juru bicara gubernur Helmand, mengatakan tujuh orang juga terluka karena ledakan tersebut  "Bom ditempatkan di bawah kursi markas kampanyenya. Kami sedang menyelidiki kejadian ini," kata Zwak.

Baca juga, Bom Bunuh Diri Tewaskan 20 Orang Saat Silaturahim Taliban.

Qahraman adalah kandidat kesepuluh yang tewas dalam dua bulan belakangan ini. Dua kandidat diculik dan empat lainnya dilukai oleh milisi garis keras. Pada pekan lalu, 22 orang tewas saat kampanye pemilu di Provinsi Takhar di timur laut.

Kelompok Taliban Afghanistan menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Qahraman.

Kelompok itu mengarahkan masyarakat Afghanistan memboikot pemilihan anggota parlemen yang telah sekian lama tertunda. Mereka menyatakan akan terus berjuang melawan pemerintahan Afghanistan, yang didukung Barat

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement