REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Tujuh dari 15 orang yang dicurigai diduga terlibat dalam operasi untuk membunuh jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. Mereka ditengarai merupakan bagian tim keamanan dan pengawalan pribadi Pangeran Muhammad bin Salman.
Seperti dilansir, Middleeasteye.net, Kamis (18/10), para tersangka pergi dan makan malam di kediaman Konsul Jenderal (Konjel) Saudi setelah membunuh Khashoggi.
Sebagian besar dari mereka adalah perwira tinggi yang menemani putra mahkota pada kunjungan diplomatik ke Inggris dan Prancis.
Ketujuh tersangka merupakan anggota penting dari tim perlindungan dekat putra mahkota. Setidaknya tiga dari mereka menemani bin Salman pada kunjungannya ke Inggris pada Maret. Mereka adalah Letnan Pertama Dhaar Ghalib Dhaar Al-Harbi, Sersan Mayor Walid Abdullah Al-Shihri, dan Abdul Aziz Muhammad Musa Al-Hawsawi.
Dua dari mereka menemani putra mahkota ke Prancis pada April. Mereka adalah Mayor Jenderal Mahir Abdul Aziz Muhammad Mutrib dan Kolonel Badr Lafi Muhammad Al-Oteibi.
Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.
Middle East Eye menyebut nomor telepon dengan kode panggilan Saudi dalam dokumen untuk tujuh orang tetapi sebagian besar nomor telah diputuskan. Salah satu nomor teleponnya tidak dijawab. Nomor lain dijawab oleh seorang pria yang mengatakan dia bukan individu yang disebutkan dalam dokumen itu.
Media Turki menerbitkan nama-nama dan foto-foto dari 15 tersangka pekan lalu setelah sumber-sumber Turki yang dekat dengan penyelidikan mengatakan kepada Middle East Eye dan media lainnya bahwa jaksa penuntut mencurigai Khashoggi telah terbunuh dan dimutilasi tak lama setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Beberapa tersangka tiba di bandara Ataturk pada penerbangan komersial pada 2 Oktober, sementara yang lain tiba dengan jet pribadi dari Riyadh pagi itu. Jet pribadi kedua mendarat di Istanbul sore harinya.
Tiga belas dari 15 personel Saudi itu meninggalkan Istanbul menggunakan dua jet pribadi pada malam 2 Oktober. Sementara dua yang tersisa berangkat dengan penerbangan komersial pada 3 Oktober.