Jumat 19 Oct 2018 09:27 WIB

Bertemu Trump, Pompeo: Saudi Tetap Pelayan Dua Kota Suci

Sikap resmi AS akan diumumkan setelah hasil akhir penyelidikan.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo tiba di Gedung Pancasila untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo tiba di Gedung Pancasila untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON—Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Richard Pompeo bertemu dengan Presiden AS Kamis (18/10) di Gedung Putih. Pertemuan tertutup itu berlangsung pascakunjungan Pompeo ke Riyadh, beberapa waktu lalu. 

Usai pertemuan tersebut, Pompeo mengatakan Saudi akan tetap mengayomi dua kota suci dan hubungannya dengan AS tetap akan kuat. Apalagi, Saudi merupakan mitra penting AS dalam perang melawan teroris.

Baca Juga

“Penting untuk kembali menegaskan hubungan strategis yang cukup lama dengan Saudi,” kata dia seperti dilansir Alarabiya, Jumat (19/10). 

Dia mengatakan, pihaknya akan memberikan waktu lagi untuk melanjutkan investigasi secara menyeluruh terkait kasus dugaan pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi. “Sikap resmi kita akan putuskan setelah hasil investigasi akhir keluar,” tutur dia. 

Pompeo menambahkan, dalam kunjungannya ke Riyadh beberapa waktu lalu, saat bertemu dengan Raja Saudi Salman dan Putra Mahkota, Muhammad bin Salman, kerajaan juga mempunyai komitmen kooperatif mendukung investigasi. “Putra Mahkota Saudi berjanji kepada Trump penyelidikan yang profesional dan transparan,” kata dia.   

Namun, secara terpisah,  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, konsekuensi bagi Saudi bisa menjadi sangat buruk apabila para pemimpinnya terbukti sebagai otak pembunuhan jurnalis Jamal Khasoggi. Hal itu dikatakan Trump usai mengetahui investigasi oleh Menteri Luar Negeri-nya Mike Pompeo usai ke Riyadh dan Ankara.

"Ya itu akan sangat parah. Maksud saya, itu sangat buruk, itu hal buruk jika terbukti benar para pemimpin Saudi juga terlibat. Tetapi kita akan lihat apa yang terjadi," ujar Trump seperti dikutip laman Guardian, Jumat (19/10).

Trump menolak membicarakan lebih jauh soal nasib Khasoggi. Dia mengatakan, kolumnis Washington Post itu tewas dengan cara menyedihkan. "Ini jelas terlihat seperti itu bagi saya. Sangat menyedihkan. Jelas seperti itu," kata dia.

Pemerintahan Trump di sisi lain juga mulai menjauh dari Riyadh. Menteri Keuangan AS Steven Mncuhin mengumumkan tidak akan menghadiri konferensi investasi di Washington yang disponsori Riyadh, seraya dengan para pemimpin perusahaan lain dan politisi barat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Prancis menunda kunjungan kenegeraan ke Saudi dalam koordinasi dengan Jerman, Inggris dan Belanda, sambil menunggu klarifikasi fakta sebenarnya menyoal kasus Khasoggi. "Menteri keuangan kami Bruno Le Maire batal hadir di forum investasi Riyadh," kata dia. Sekretaris perdagangan internasional Inggris Liam Fox juga memutuskan menarik diri dari Future Investment Initiative pada Kamis kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement