Jumat 19 Oct 2018 20:14 WIB

Bahas Rekonsiliasi, Fatah Temui Intelijen Mesir di Ramallah

Hubungan Fatah-Hamas mencapai titik terendah sejak Maret 2018.

Rep: Marniati/ Red: Nashih Nashrullah
Polisi Perbatasan Israel bersiaga pada peringatan 70 tahun hari Nakba (hari di mana warga Palestina diusir secara besar-besaran oleh Israel) di Ramallah, Tepi Barat Palestina, Selasa (15/5)
Foto: Mohamad Torokman/Reuters
Polisi Perbatasan Israel bersiaga pada peringatan 70 tahun hari Nakba (hari di mana warga Palestina diusir secara besar-besaran oleh Israel) di Ramallah, Tepi Barat Palestina, Selasa (15/5)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH— Para pemimpin Fatah bertemu dengan seorang delegasi keamanan Mesir pada Kamis malam di Kota Ramallah Tepi Barat yang diduduki Israel. 

Dilansir Anadolu, Jumat (19/10), Kantor Berita Palestina Wafa melaporkan, anggota delegasi Mesir yang terdiri dari antara lain Wakil Kepala Intelijen Mesir Ayman Badie, memberi penjelasan singkat kepada pejabat Fatah mengenai hasil pertemuan mereka dengan para pejabat Hamas di Jalur Gaza. 

Para pejabat Fatah, menegaskan kembali dukungannya atas upaya-upaya yang sedang berlangsung di Kairo dalam menengahi keretakan antara Hamas dan Fatah. 

Delegasi Mesir tiba di Gaza Kamis (18/10) pagi melalui penyeberangan perbatasan Israel Erez.

Pada  Rabu (17/10), delegasi Mesir lainnya meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Erez setelah tiba di daerah kantong sehari sebelumnya untuk pembicaraan dengan Hamas. Hamas menguasai Jalur Gaza sejak 2007.

Kunjungan itu terjadi dalam kerangka diskusi yang sedang berlangsung antara Hamas dan Mesir tentang rekonsiliasi dengan Fatah. Kunjungan juga dimaksudkan untuk membahas gencatan senjata yang diusulkan antara Israel dan kelompok-kelompok perlawanan yang bermarkas di Gaza.

Fatah, yang dipimpin Otoritas Palestina di Ramallah menandatangani perjanjian rekonsiliasi dengan Hamas di bawah pengawasan Mesir pada Oktober 2017. Tetapi syarat-syarat perjanjian yang ditandatangani di ibu kota Mesir itu belum dilaksanakan.

Hubungan antara kedua belah pihak mencapai titik terendah terbaru pada Maret 2018 saat Fatah menyalahkan Hamas atas sebuah ledakan yang menargetkan konvoi Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah selama kunjungan ke Jalur Gaza.

 

 

  

 

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement