Sabtu 20 Oct 2018 05:04 WIB

Presiden Dihina, Ekuador Usir Dubes Venezuela

Menteri Venezuela sebut Presiden Ekuador Rodriguez Morena pembohong.

Warga Venezuela menunggu pemeriksaan petugas migrasi setelah tiba di Huaquillas, Ekuador, yang berbatasan dengan Peru pada Jumat (24/8) waktu setempat. Ribuan orang telah menyeberang ke Peru beberapa jam sebelum pihak berwenang mulai menegakkan aturan baru.
Foto: AP Photo/Martin Mejia
Warga Venezuela menunggu pemeriksaan petugas migrasi setelah tiba di Huaquillas, Ekuador, yang berbatasan dengan Peru pada Jumat (24/8) waktu setempat. Ribuan orang telah menyeberang ke Peru beberapa jam sebelum pihak berwenang mulai menegakkan aturan baru.

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Pemerintah Ekuador pada Kamis mengusir duta besar Venezuela untuk Quito setelah seorang menteri pemerintahan Venezuela menyebut Presiden Ekuador Lenin Morena sebagai pembohong.

Dalam jumpa pers pada Rabu, Menteri Komunikasi Venezuela Jorge Rodriguez menyebut Moreno "pembohong". Rodriguez juga menuduh presiden Ekuador itu ketika menyampaikan pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan membesar-besarkan jumlah pengungsi Venezuela, yang tiba di negara tersebut.

Ekuador menganggap pernyataan Rodriguez, yang menyebut Moreno pembohong, menyinggung perasaan.  "Pemerintah juga memanggil kepala perwakilan kedutaannya di Karakas untuk membahas masalah tersebut," kata kementerian luar negeri Ekuador dalam pernyataan.

Menurut data PBB, jumlah warga Venezuela, yang pindah dari negara itu sejak 2015, mencapai 1,9 juta orang.  Mereka pergi meninggalkan negaranya karena krisis ekonomi yang menyebabkan kelangkaan makanan, obat-obatan dan berbagai barang-barang kebutuhan mendasar lainnya.

Baca juga, Ratusan Warga Venezuela Masuki Ekuador Secara Ilegal.

Aliran perpindahan ini telah membebani negara-negara lain di kawasan, termasuk Ekuador. Kementerian informasi Venezuela tidak memberikan tanggapan atas permintaan untuk berkomentar.

Presiden sosialis Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, penduduk yang meninggalkan negaranya dalam dua tahun belakangan ini berjumlah tidak lebih dari 600 ribu orang.

Televisi pemerintah setiap hari meliput program pemerintah, yang menawari penduduk terbang kembali ke Venezuela secara cuma-cuma.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement