REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz pada Jumat malam (19/10) membahas melalui telepon hilangnya wartawan Jamal Khashoggi. Kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya kerja sama penuh sehingga penyelidikan bisa berjalan dengan mulus.
“Mereka juga menyepakati pertukaran keterangan mengenai perkembangan terkini dalam kasus hilangnya Khashoggi,” kata satu sumber di kantor presiden Turki, sebagaimana dilaporkan kantor berita Anadolu. Sumber itu tak mau disebutkan jati dirinya karena keterbatasan izin untuk berbicara dengan media.
Khashoggi, wartawan Arab Saudi dan kolumnis buat The Washington Post, telah hilang sejak ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. “Pada hari yang sama dengan hilangnya Khashoggi, 15 lagi warga negara Arab Saudi, termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul dengan naik dua pesawat dan mengunjungi Konsulat tersebut saat Khashoggi berada di dalamnya,” kata beberapa sumber polisi Turki.
Semua orang yang diidentifikasi tersebut sejak itu telah meninggalkan Turki. Pada Rabu, satuan penyelidik lokasi kejadian tiba di kediaman resmi Konsul Jenderal Arab Saudi Mohammad Al-Otaibi sekitar pukul 16.40 waktu setempat (20.40 WIB).
Al-Otaibi meninggalkan Turki ke Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa. Para pejabat dari tim gabungan Turki-Arab Saudi menyelesaikan penyelidikan kasus tersebut pada Kamis pagi, setelah penggeledahan kediaman itu serta Konsulat Arab Saudi di Istanbul.