REPUBLIKA.CO.ID, AMRITSTAR - Kereta komuter India menabrak kerumunan orang yang sedang menggelar festival tahunan, Jumat (19/10) waktu setempat. Kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi sampai keluar jalur tersebut, menewaskan setidaknya 59 warga.
Pejabat negara India mengungkapkan kecelakaan ini merupakan insiden terburuk dalam kecelakaan terburuk tahun ini. Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan ratusan warga tengah berkumpul guna menyaksikan pembakaran patung sebagai bagian dari perayaan festival Dussehra. Seketika, kereta menghantam kerumunan itu.
"Kami mengkonfirmsi sebanyak 59 warga tewas. Jumlah korban masih bisa meningkat, kami masih melakukan pencatatan korban," ujar kepala polisi negara bagian Suresh Arora seperti dikutip laman Reuters, Sabtu.
Kepala polisi menyebut petugas darurat masih berusaha memastikan sejauh mana kereta memakan korban di Amristar negara bagian Punjab itu. Polisipun masih menyelidiki peyebab pasti kecelakaan.
Seorang saksi dari Reuters di tempat kejadian melihat banyak mayat bergelimpangan di sekitar rel kereta api. Para warga lain terlihat terkejut dan menjerit-jerit.
Seorang perwira di ruang kontrol polisi mengatakan, untuk saat ini masih sulit mengkonfirmasi jumlah korban sebab ada bagian tubuh yang hancur dan terpotong-potong.
Kantor berita lokal India, Assian News International (ANI) melaporkan dengan mengutip Kepala Petugas Medis Rumah Sakit Sipil di Amritsar mengatakan, sebanyak 60 orang tewas dan setidaknya 51 orang terluka.
Polisi mengatakan insiden ini merupakan 'kecelakaan aneh' karena orang-orang tidak mendengar kereta mendekat di tengah hiruk-pikuk pesta dan kembang api.
Selama festival Dusshera, wargra ramai-ramai membakar patung-patung besar berkepala 10 yang diambil dari epik Hindu Ramayana. Hal itu sebagai upacara yang melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Rekaman video menunjukkan patung Ravana mulai dibakar. Orang-orang yang larut dalam kegembiraan bertepuk tangan ketika petasan mulai diledakan. Kemudian, sentak kereta api listrik menghantam kerumunan itu. ANI melaporkan seorang saksi mengakui kereta api itu melaju dengan kecepatan tinggi.
Sementara Ketua Menteri Punjab Amarinder Singh mengatakan, akan bertolak langsung ke Amristar untuk melakukan pengamatan dan penyelamatan bantuan bagi para korban. "Kami juga sudah memerintahkan penyelidikan atas insiden ini," ujar Signgh kepada ANI.
Dia menambahkan, tidak tahu menahu festival Suddehra diadakan begitu dekat dengan rel kereta api. Singh menyatakan hari tewasnya warga pada saat festival sebagai hari berkabung. Sehingga dia menyerukan seluruh kantor dan sekolah di negara bagian itu akan libur pada Sabtu.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, sangat terpukul atas kecelekaan kereta api ini. "Tragedi ini menyayat hati," tulis Modi dalam akun Twitter resminya.
“Belasungkawa saya yang terdalam kepada keluarga orang-orang yang kehilangan orang yang mereka cintai dan saya berdoa agar yang terluka cepat sembuh. Saya telah meminta pejabat untuk segera memberikan bantuan yang diperlukan," ujarnya.
Jalur kereta api India, sebagian besar dibangun selama pemerintahan kolonial. Jalur itu memiliki catatan keamanan yang buruk setelah puluhan tahun kurang berinvestasi dalam infrastruktur keselamatan kereta api. Sebab prioritasnya tetap lebih pada menjaga tarif rendah untuk 23 juta penumpang yang menggunakan jaringan kereta api setiap hari.